Gerakan Santri Bermasker, Upaya Polda Jatim Putus Mata Rantai Covid-19 -->

Gerakan Santri Bermasker, Upaya Polda Jatim Putus Mata Rantai Covid-19

Kamis, 25 Februari 2021, 1:20 PM
loading...
Pencanangan Gerakan Santri Bermasker
Launching Pencanangan "Gerakan Santri Bermasker" guna memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (25/2/2021). (Foto for E-KABARI)


SURABAYA, E-KABARI.com - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta launching pencanangan "Gerakan Santri Bermasker" guna memutus mata rantai Covid-19 di Jawa Timur, Kamis (25/2/2021).


Kegiatan tersebut didukung oleh para kiai dan ulama di Jawa Timur, serta Forkopimda Jatim, di antaranya Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, Pangkoarmada II, Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan.


Pencanangan "Gerakan Santri Bermasker" ini secara langsung dihadiri oleh Pejabat Utama Polda Jatim, KH Agoes Ali Mashuri, dan perwakilan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.


Hadir pula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jatim, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, serta Kementerian Agama (Kemenag) Jatim.


Selain itu, kegiatan yang berlangsung di Gedung Rupatama Polda Jatim ini juga diikuti oleh kiai dan ulama dari seluruh Pondok Pesantren di Jawa Timur, dan Polres jajaran di seluruh Jawa Timur secara virtual.


Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, pencanangan "Gerakan Santri Bermasker" merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jawa Timur.


Kapolda yakin dengan jumlah pesantren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan itu bisa memutus mata rantai Covid-19.


"Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi Covid-19," ucap Kapolda Nico pada Launching Pencanangan Gerakan Santri Bermasker, Kamis (25/02/2021).


Kapolda Nico juga membagikan 1.287.000 masker secara simbolis yang diterima oleh perwakilan santri yang mengikuti acara.


Tak lupa ia mengucapkan terima kasih pada masyarakat, para kiai, ulama, dan santri atas identitas yang telah dibangun selama ini bersama TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, serta seluruh Kamtibmas di Jawa Timur, yang berjalan kondusif dan baik.


"Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga kita semua dapat terbebas dari Covid-19 demi terwujudnya Jawa Timur bangkit dan Indonesia maju," pungkas Kapolda Nico.


Sementara Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan ingin memanggil kembali memori warga bangsa, terutama di Jawa Timur, bahwa penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.


"Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri, karena memang di Jawa Timur ini pesantren-pesantren dengan jumlah santri ribuan itu cukup besar dan cukup banyak," ungkapnya ketika sambutan.


Kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal protokol kesehatannya. Terutama bagimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M atau yang sekarang jadi 5M.


"Ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan berseiring dengan proses vaksinasi," pungkas Gubernur Khofifah. (Rls/RK/Fiq)

TerPopuler