Sukses Kolaborasi dengan PWRI Sumenep Gelar FGD Tembakau, Kepala DKPP: Acara Ini Luar Biasa -->

Sukses Kolaborasi dengan PWRI Sumenep Gelar FGD Tembakau, Kepala DKPP: Acara Ini Luar Biasa

Sabtu, 02 Desember 2023, 8:17 PM
loading...
Sukses Kolaborasi dengan PWRI Sumenep Gelar FGD Tembakau, Kepala DKPP: Acara Ini Luar Biasa
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, S.TP, M.Si saat menyampaikan materi secara virtual pada kegiatan FGD dengan tema 'Menakar Kebutuhan Tembakau 2024' di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Sabtu (2/12/2023) siang. (Foto Dok. DPC PWRI Sumenep)


SUMENEP, E-KABARI.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto merasa bangga berkolaborasi dengan DPC PWRI Sumenep gelar Focus Group Discussion (FGD) Tembakau, Sabtu, 2 Desember 2023 siang.


Ia mengapresiasi FGD bertajuk 'Menakar Kebutuhan Tembakau 2024' yang digelar di Edutorium Jagha Tembha UNIBA Madura, Kecamatan Batuan, Sumenep.


"Saya sangat sepakat dengan FGD bertema 'Menakar Kebutuhan Tembakau di tahun 2024' yang diadakan oleh PWRI, acara ini luar biasa," kata Arif Firmanto ketika menyampaikan materi secara virtual melalui Zoom Meeting.


Kegiatan PWRI Sumenep itu menghadirkan sejumlah pembicara. Selain Kepala DKPP Sumenep, ada CEO PT Empat Sekawan Mulia Suhaydi, Ketua DPRD Sumenep H. Abdul Hamid Ali Munir dan CEO PR Bahagia H. Mukmin.


Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjadi pembicara utama (keynote speaker) dalam kegiatan tersebut.


Adapun peserta FGD itu mendatangkan sejumlah gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari setiap kecamatan penghasil tembakau di Sumenep.


Ketua DPC PWRI Sumenep Rusydiyono mengungkapkan, kegiatan yang ia gelar saat ini untuk menemukan solusi dari sejumlah permasalahan petani saat musim tembakau tiba.


"Kita juga punya kewajiban dan tanggung jawab bagaimana untuk musim tanam tembakau tahun ini tidak menjadi hal buruk untuk tahun yang akan datang," kata Rusydiyono dalam sambutannya.


Ketua DPC PWRI Sumenep itu kemudian bercerita bagaimana kondisi petani saat ini. Menurutnya, para petani tidak hanya mengacu pada harga pasar, namun harus paham bagaimana serapan pabrikan tembakau.


"Saat ini kita duduk bersama, mendiskusikan bagaimana persoalan tembakau di tahun 2024 mendatang. Apa yang harus dilakukan petani ke depan, sehingga para petani menanam tembakau tidak hanya soal kebanyakan modal, luas lahan, akan tetapi menemukan nilai jual pasar," jelas wartawan yang karib disapa Yono itu.


Sementara Arif Firmanto menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah melalui DKPP Sumenep untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, yakni dengan memberikan bantuan bibit gratis dan pupuk gratis.


Kadis yang karib disapa Arif itu juga menyatakan, Pemerintah Kabupaten Sumenep tidak bisa membatasi petani dalam menanam tembakau.


Akan tetapi, pihaknya sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua PWRI Sumenep agar petani tidak menanam tembakau hanya berdasarkan keinginan dan luasnya lahan.


"Para petani menanam tembakau itu harus berdasarkan prediksi kebutuhan pasar atau pabrikan agar tidak rugi," ungkapnya.


Arif menekankan dasar penanaman tembakau itu bukan tanpa alasan. Mahalnya harga di tahun ini menurutnya tidak menutup kemungkinan akan mendorong petani berlomba-lomba menanam tembakau di tahun 2024 mendatang.


"Maka dari itu, saya sangat sepakat dengan FGD bertema 'Menakar Kebutuhan Tembakau di tahun 2024' yang diadakan oleh PWRI, acara ini luar biasa," ujar Arif Firmanto. (Rfq)

TerPopuler