Mosi Tidak Percaya Kepala Puskesmas Batang-Batang Tepis Dugaan Malapraktik, Garda Raya Ajak Masyarakat Turun Jalan -->

Mosi Tidak Percaya Kepala Puskesmas Batang-Batang Tepis Dugaan Malapraktik, Garda Raya Ajak Masyarakat Turun Jalan

Sabtu, 25 November 2023, 11:42 PM
loading...
Mosi Tidak Percaya: Dugaan Malapraktik Bidan, Nyawa Bayi Melayang
Pamflet seruan Mosi Tidak Percaya oleh Garda Raya terhadap Puskesmas Batang-Batang yang menepis dugaan malapraktik oknum bidan hingga sebabkan nyawa bayi Adelia Aziz Bella Negara melayang. (Foto Dok. Garda Raya)


SUMENEP, E-KABARI.com - Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya) menyerukan mosi tidak percaya terhadap pernyataan Kepala Puskesmas Batang-Batang yang menepis dugaan malapraktik oknum bidan hingga menyebabkan bayi meninggal pada Senin, 20 November lalu.


Komandan Perang Garda Raya Abd. Halim mengatakan, pihaknya sangat prihatin atas musibah yang menimpa Rumnaini dan Aziz, kedua orang tua bayi meninggal asal Dusun Mojung, Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang.


Pasangan suami-istri itu harus kehilangan anak keduanya setelah diduga jadi korban malapraktik oknum bidan Puskesmas Batang-Batang dalam prosedur Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).


"Kami merasa tidak cukup hanya ikut berbelasungkawa, namun kami juga tergerak untuk memberikan dukungan melalui aksi solidaritas terhadap keluarga korban yang meminta keadilan untuk anaknya," kata Abd. Halim, Sabtu, 25 November 2023.


Garda Raya sangat mendukung tuntutan keluarga korban yang meminta tanggung jawab dan keadilan atas kematian bayi bernama Adelia Aziz Bella Negara, yang diduga jadi korban malapraktik di Puskesmas Batang-Batang.


Bagaimanapun, pihak Puskesmas Batang-Batang tidak bisa begitu saja menepis dugaan malapraktik, dengan menjadikan program pemerintah sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan tahun 2022 sebagai tameng.


"Kepala Puskesmas Batang-Batang boleh menepis dugaan malapraktik itu, tapi bukan dengan alasan SE saja dan mengaku praktik SHK sudah sesuai prosedur," ujar Halim.


Jika memang dugaan malapraktik dalam prosedur SHK itu tidak benar, Garda Raya menantang pihak Puskesmas Batang-Batang untuk melakukan pembuktian secara medis.


Pasalnya, berbagai gejala yang terjadi pada bayi Adelia pasca pengambilan darah di tumit (heel prick test) menunjukkan dugaan kuat telah terjadi malapraktik dalam prosedur SHK itu.


"Sangat jelas sekali bayi Rumnaini dan Aziz menangis kesakitan tak lama setelah mendapatkan prosedur SHK oleh oknum bidan Puskesmas Batang-Batang. Bahkan jelas sekali warna lebam membiru pada bekas pengambilan darah di tumit bayi tersebut," tegas Halim.


Karena itu, wajar manakala keluarga korban tidak percaya jika Kepala Puskesmas Batang-Batang menyatakan tak ada malapraktik yang menjadi penyebab awal datangnya penyakit lain pada bayi Adelia, yang diduga menyebabkan kematian.


Apalagi, bayi yang lahir tanggal 15 November lalu itu dinyatakan sehat dan tidak ada gejala apapun oleh pihak Puskesmas Batang-Batang hingga mendapatkan prosedur SHK.


"Kepala Puskesmas Batang-Batang sama sekali tak memperhatikan atau mungkin tidak tahu bahwa sebelum dirujuk ke RSI Kalianget dan dinyatakan mengalami infeksi Pneumonia (Radang Paru-paru), bayi Adelia tak henti-henti menjerit kesakitan dengan mengangkat-angkat kaki yang diambil darahnya," tutur Halim.


Untuk itu, Garda Raya menyarankan agar pihak Puskesmas Batang-Batang maupun Dinas Kesehatan tak gampang mengeluarkan pernyataan hanya demi menepis dugaan tanpa pembuktian, apalagi mencari pembenaran.


Jangan sampai keluarga korban yang tengah diselimuti duka mendalam semakin terluka atas sikap dan tindakan Puskesmas Batang-Batang.


"Kami mengerti kalian adalah pejabat yang lazimnya selalu formal dan kaku, tapi jangan karena alasan formal itu sampai semakin menyakiti keluarga korban," pinta Halim.


Tak hanya memberikan dukungan moral secara verbal, dalam waktu dekat Garda Raya berencana melakukan aksi solidaritas untuk mendukung tuntutan keluarga bayi Adelia Aziz Bella Negara.


Bahkan, Garda Raya mengajak masyarakat melakukan mosi tidak percaya terhadap klarifikasi yang dilakukan Puskesmas Batang-Batang maupun Dinas Kesehatan.


"Kami mengundang para pemuda dan masyarakat untuk turun jalan meminta keadilan dan penegakan hukum terhadap Kepala Puskesmas dan oknum bidan senior Puskesmas Batang-Batang," ajak Halim. (Rez/Rfq)

TerPopuler