Penyekatan Larangan Mudik di Jatim Mulai Dilakukan -->

Penyekatan Larangan Mudik di Jatim Mulai Dilakukan

Senin, 26 April 2021, 2:45 PM
loading...
Larangan Mudik
Apel Kesiapan Larangan Mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang digelar Forkopimda Jawa Timur, Senin (26/04/2021) di lapangan Mapolda Jatim. (Foto for E-KABARI)

 

SURABAYA, E-KABARI.com - Apel Kesiapan Larangan Mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H yang digelar Forkopimda Jawa Timur, Senin (26/04/2021) pagi jadi pertanda bahwa Operasi Penyekatan Larangan Mudik di Jatim mulai dilakukan.


Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto; dan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menggelar Apel Kesiapan Larangan Mudik kepada seluruh anggota TNI-Polri maupun PNS dan seluruh unsur komponen bangsa yang hadir dalam apel di lapangan Mapolda Jatim.


Seluruh personel gabungan ini nanti akan disiagakan untuk mengantisipasi masyarakat yang mudik ke sejumlah daerah di Jatim. Nantinya, seluruh personel akan disebar di sejumlah titik atau pos masing-masing untuk melakukan penyekatan.


"Pemerintah sudah memberikan batasan bahwa mulai tanggal 22 April sampai 6 Mei 2021 ini masih diizinkan perjalanan masuk Jawa Timur tentunya. Tetapi, harus menunjukkan surat bebas Covid-19," kata Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto dalam amanatnya.


Mayjend TNI Suharyanto menjelaskan, usai tanggal 6 Mei 2021, masyarakat tak diperkenankan lagi mengenakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi untuk mudik. Penyekatan itu juga salah satu wujud pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Jatim.


"Sampai nanti tanggal 16 Mei 2021, selesai hari raya, itu tidak boleh lagi (mudik). Seluruh transportasi umum, nanti tidak beroperasi. Nah, di sinilah tugas dari aparat Polri dibantu oleh TNI dan komponen bangsa yang lain, melaksanakan penyekatan," jelasnya.


Untuk masuk ke Provinsi Jatim, Pangdam menyebut ada 7 titik. Sedangkan untuk antar kota di Provinsi Jatim, ada 20 titik yang akan disekat, yakni Madiun-Magetan, Madura sisi utara, Madura sisi selatan, Gerbang tol Ngawi, Gerbang tol Probolinggo, Gresik-Lamongan, Nganjuk-Jombang, Jombang-Mojokerto, Blitar-Kediri, Kediri-Malang, Bojonegoro-Tuban, Ngawi-Madiun, Sidoarjo-Pasuruan, Mojokerto-Sidoarjo, Pasuruan-Probolinggo, Probolinggo-Situbondo, Pasuruan-Malang, Malang-Lumajang, Situbondo-Banyuwangi,  Jember-Lumajang, dan Ngawi-Madiun.


Para personel gabungan akan segera diplot sesuai daerah masing-masing yang telah ditentukan. Para personel gabungan yang mengemban amanat diharapkan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dengan mengantisipasi virus Corona varian baru agar tak masuk dan merebak di Jatim.


"Seperti kita ketahui bersama, situasi yang berkembang, khususnya terkait Covid-19, di beberapa negara di luar Indonesia, baik di Amerika, Amerika Latin, di Eropa, di Asia Selatan, dan yang ekstrim mungkin para anggota pun mengetahui yaitu di India, terjadi lonjakan peningkatan Covid-19 yang luar biasa," jelas Mayjend TNI Suharyanto.


"Jangan sampai, kejadian yang seperti saya sampaikan di luar Indonesia ini juga menimpa negara kita, bahkan di Jatim. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, bertindak tegas tapi tetap humanis," imbuh Pangdam selaku Inspektur Apel.


Perihal kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang belakangan cukup banyak datang ke Provinsi Jatim, dari yang semula 1 bulan hanya 500 sampai 700, ia mewanti-wanti untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat  dan melakukan antisipasi serta bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait.


Pihak Pemprov Jatim pun mengaku menaruh perhatian dengan hal itu. Harapannya, para PMI yang terlanjur masuk ke daerah-daerah Jatim, tak membawa virus varian baru atau mutasi virus baru tersebut.


"Untuk kemarin saja, hampir 2000 PMI. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Apalagi para PMI ini disinyalir membawa virus-virus varian baru, membawa virus yang belum terdeteksi. Ini pun menjadi pokok perhatian kita bahwa kalian (personel gabungan) nanti di samping melaksanakan penyekatan pengamanan larangan mudik, juga akan dilibatkan dalam proses pengurusan PMI tersebut," pungkas Pangdam Mayjend TNI Suharyanto dalam amanatnya. (Rls/RK/Fiq)

TerPopuler