 |
| Safari Ramadan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep perdana di Pondok Pesantren Assadad Ambunten, Selasa (27/04/2021) sore. (Foto IST/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Bupati dan Wakil Bupati Sumenep akan melaksanakan kegiatan Safari Ramadan sebanyak empat kali selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.
Dalam kegiatan Safari Ramadan, Bupati Achmad Fauzi dan Wakil Bupati Nyai Hj Dewi Khalifah bersilaturahim dengan alim ulama, bersama Forkopimda, Forkopimcam, dan beberapa undangan lainnya.
Kepala Bagian Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin menjelaskan, Safari Ramadan Bupati Fauzi dan Wabup Nyai Eva dengan alim ulama dijadwal sebanyak empat kali di tempat dan waktu yang berbeda.
Untuk Safari Ramadan tahap pertama sudah dilaksanakan Selasa (27/04/2021) sore, bertempat di Pondok Pesantren Assadad Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambuten asuhan KH. Thaifur Ali Wafa.
Safari Ramadan kedua akan dilaksanakan pada Kamis (29/04/2021) bertempat di Masjid An-Nawawi Desa Mandala, Kecamatan Gapura. Sedangkan Safari Ramadan ketiga dijadwalkan pada Sabtu (1/05/2021) di Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Late, Guluk-Guluk.
"Safari Ramadan terakhir dijadwalkan pada Selasa 04 Mei 2020 bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep," kata Kabag Kamil, Selasa (27/04/2021) malam.
Pada Safari Ramadan pertama, Bupati Fauzi menyampaikan tujuan Safari Ramadan tidak lain untuk menjalin silaturahim dan menguatkan ukhuwah islamiah antara umara dan segenap alim ulama di Sumenep.
"Dengan demikian, diharapkan akan terbangun sinergitas untuk Sumenep yang berkemajuan," katanya, ketika sambutan di depan alim ulama, Selasa (27/04/2021) sore.
Mengingat Ramadan kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, kegiatan Safari Ramadan juga dimanfaatkan Bupati Fauzi untuk meminta doa dan dukungan alim ulama dalam menjalankan protokol kesehatan.
Begitu pula terkait larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat, Fauzi berharap dukungan dari alim ulama agar masyarakat bisa memahami dan mentaatinya.
"Saya berharap dukungan para alim ulama untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam tentang peniadaan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Hal ini penting agar tidak ada pemahaman yang keliru tentang larangan mudik ini," ungkapnya.
Sebab, lanjut Fauzi, peraturan tersebut diberlakukan pemerintah dengan tujuan agar tidak ada lagi kluster baru pasien Covid-19 pasca lebaran Idul Fitri.
Terakhir, Bupati Fauzi berharap doa para alim ulama agar Sumenep bisa mempertahankan predikat "Zero Covid-19".
"Semoga Sumenep terus zona hijau," harap politisi PDI Perjuangan tersebut. (RY/RK/Fiq)