 |
| Ilustrasi. (E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Isu dugaan pungli dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) dan warga belajar fiktif pada sejumlah PKBM di Sumenep akan dilaporkan oleh salah satu LSM.
Hal ini diungkapkan Gandi, aktivis LSM yang sudah lama memantau adanya dugaan pungli BOP dan warga belajar yang fiktif pada sejumlah PKBM di Sumenep.
"Kami sudah lama memantau dugaan pungli BOP PKBM ini. Sudah bukan rahasia lagi, silakan dikonfirmasi ke pengelola PKBM yang dapat bantuan tahun 2020 kemarin," ungkapnya, Jumat (26/03/2021) lalu.
Gandi menyebut data yang diperoleh E-KABARI soal persentasi 15% sudah dikantongi pihaknya dari beberapa sumber.
Salah satunya dari sumber yang sama dengan berita E-KABARI yang ditayangkan pada Senin (22/03/2021) lalu.
"Itu data-data penerima BOP tahun 2020 kemarin," katanya sambil mengirim foto sejumlah penerima BOP ke kontak E-KABARI.
Selain dugaan pungli BOP, kasus yang masuk radar Gandi adalah dugaan warga belajar PKBM di Sumenep yang banyak fiktif.
Kata dia, sejumlah PKBM di Sumenep yang warga belajarnya diduga fiktif juga mendapatkan bantuan di tahun 2020.
"Ini kan aneh. Masa mungkin PKBM yang warga belajarnya fiktif masih bisa terima bantuan kalau tidak ada oknum tertentu yang bermain di sini," ujar Gandi.
Karena itulah, pihaknya saat ini sedang menyusun dokumen untuk melaporkan adanya dugaan pungli BOP dan warga belajar fiktif PKBM di Sumenep ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
"Kami akan laporkan dugaan pungli BOP dan warga belajar fiktif PKBM di Sumenep ke Kejati Jawa Timur," tegas Gandi. (RK/Fiq)