Mirisnya Hidup Nenek Rabbiya, Sebatang Kara dan Satu Atap dengan Sapi -->

Mirisnya Hidup Nenek Rabbiya, Sebatang Kara dan Satu Atap dengan Sapi

Jumat, 05 Februari 2021, 1:13 PM
loading...
Nenek Rabbiya
Nenek Rabbiya (91), warga Dusun Jerbuddih, Desa Durbuk, Kecamatan Pademawu, Pamekasan yang tinggal sebatang kara satu atap dengan sapi. (Foto Ir/E-KABARI)


PAMEKASAN, E-KABARI.com - Semua Orang pasti akan menjadi tua, tapi tidak semua orang yang sudah tua bisa menikmati masa tuanya dengan nyaman dan bahagia.


Hal inilah yang dialami dan dirasakan oleh Nenek Rabbiya (91), warga Dusun Jerbuddih, Desa Durbuk, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan.


Selama hidupnya hingga kini, Nenek Rabbiya tidak pernah menikah. Sehingga, di masa tuanya hidup sebatang kara. Ditambah lagi penglihatan yang buta membuat masa tuanya semakin menderita.


Dari jauh, rumah Nenek Rabbiya tampak sebagai gubuk bambu sederhana. Namun dari dekat, sangat jelas kondisi sebenarnya sangat memprihatikan.


Sebuah kamar yang sangat sempit dengan ukuran 2x1 meter sekaligus satu atap dengan kandang sapi dan kamar mandi menjadi tempat tinggal Nenek Rabbiya selama ini.


Hanya Hosniyah, cucu keponakan nenek yang hampir berusia 1 abad itu, yang membantu, baik dari sisi tenaga maupun materi.


"Saya juga hanya seorang buruh tani musiman dan pencari rumput untuk sapi orang, sehingga bantuan saya juga tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya nenek," kata Hosniyah saat ditemui E-KABARI.com di gubuk Nenek Rabbiya, Jumat (5/02/2021).


Hosniyah kemudian menceritakan sebab musabab Nenek Rabbiya harus tinggal di samping kamar mandi. Tujuannya semata-mata agar sang nenek yang sudah renta lebih mudah jika ingin ke kamar mandi.


Sebab, Hosniyah kadang harus pergi bekerja. Sehingga, Nenek Rabbiya harus ditinggal sendirian di rumah.


"Memang kamar mandinya ngumpul dengan kandang sapi, Mbak. Mau gimana lagi la wong adanya memang seperti itu," ungkapnya dengan nada sedih.


Sementara Ririn, Kepala Dusun Jerbuddih, membenarkan bahwasanya Nenek Rabbiya memang hidup sebatang kara. Selama ini hanya Hosniyah yang membantunya.


Beruntung, di masa Pandemi Covid-19 tahun kemarin, Nenek Rabbiya dapat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) selama 6 kali. Sayangnya, bantuan tersebut kini sudah tidak ada lagi.


"Kalau untuk bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat, Nenek Rabbiya selama ini tidak dapat bantuan," tutur Ririn.


Masalahnya, Nenek Rabbiya tidak memiliki e-KTP. Sehingga, pihak Pemerintah Desa Durbuk tidak bisa berbuat banyak, karena persyaratan untuk mendapatkan bantuan salah satunya harus memiliki e-KTP.


Karena itulah, Ririn berharap adanya bantuan untuk Nenek Rabbiya, baik berupa makanan, sembako maupun tempat tinggalnya. Sebab, nenek tua itu memang sangat butuh bantuan.


"Semoga ada kepedulian untuk Nenek Rabbiya, baik dari pemerintah setempat, maupun dari dermawan," harap Ririn. (Ir/Fiq)

TerPopuler