Kisah Nenek Dumyati, Potret Kemiskinan di Kabupaten Pamekasan -->

Kisah Nenek Dumyati, Potret Kemiskinan di Kabupaten Pamekasan

Senin, 02 Maret 2020, 8:58 PM
loading...
Kisah Nenek Dumyati, Potret Kemiskinan di Kabupaten Pamekasan
Nenek Dumyati (60) berada di rumahnya yang kumuh di Dusun Karang, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. (Foto Ir/E-KABARI)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Kabupaten Pamekasan rupanya masih saja tidak bisa lepas dari kemiskinan. Setidaknya, hal ini seperti dialami oleh Dumyati (60) warga Dusun Karang, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan.

Nenek Dumyati sudah puluhan tahun hidup dalam kondisi terisolir. Menderita lumpuh sejak masih usia sekolah, membuatnya tidak bisa berkeluarga sampai usia senja.

Alhasil, hingga saat ini Nenek Dumyati hidup sebatang kara tanpa satupun keluarga yang menemani di rumah yang kondisinya juga cukup mengenaskan dan kumuh.

"Saya hidup sendirian, untuk makan saya dikirim sekali dalam sehari oleh saudara jauh," cerita Nenek Dumyati kepada jurnalis E-KABARI.COM, Senin (2/03/2020).

Namun, kesendirian bukanlah hal paling memilukan dalam hidupnya. Yang lebih buruk dari itu, Nenek Dumyati rasakan jika listrik padam.

Ketika itu terjadi, Nenek Dumyati mengaku pasti menangis. Sebab, rumahnya memang agak jauh dari rumah warga lain di lingkungan tempat tinggalnya.

"Keadaan lumpuh membuat saya sulit bergerak maupaun berjalan. Jika lampu mati, saya hanya bisa menangis," ucapnya pilu.

Beruntung, untuk makan sehari-hari masih ada belas kasih dari Lamriyeh (55), saudara jauh yang peduli terhadap kondisi Nenek Dumyati.

Lamriyeh-lah yang selama ini memberi makan Nenek Dumyati. Meskipun ia sendiri sering kebingungan untuk makan tiap hari, lantaran pekerjaan suaminya yang serabutan belum mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarga.

"Saya meski ngirim makanan ke kakak ya seadanya, Mbak. Lah wong saya juga pas-pasan hidupnya," tutur Lamriyeh.

Karena itu, Lamriyeh berharap Pemerintah Kabupaten Pamekasan agar membuka mata, sehingga dapat melihat kondisi Nenek Dumyati dan warga lainnya yang berada di garis kemiskinan.

Ia ingin Nenek Dumyati dibantu dari segi perekonomian, setidaknya untuk kebutuhan untuk sehari-hari. Karena jika melihat kondisinya yang lumpuh, jelas Nenek Dumyati tidak mungkin untuk mencari nafkah sendiri.

"Kalau bisa bantu untuk kebutuhan sehari-harinya, Mbak, karena saya juga hidup pas-pasan," harap Lamriyeh.

"Kami butuh keikhlasan bantuan dari sesama, karena kami memang benar-benar tidak mampu," imbuhnya penuh harap. (Ir/Fiq)

TerPopuler