Anita Purnama Sari (25) saat menunggu antrean pemeriksaan di RSUD Smart ditemani Wiwin, Ketua Gema Pamekasan, Senin (21/12/2020). (Foto Ir/E-KABARI) |
PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Penyebab kedua kaki Anita Purnama Sari (25) membengkak akhirnya terpecahkan.
Hal ini diketahui setelah warga Dusun Selatan, Desa Buddih, Kecamatan Pademawu, Pamekasan itu dibawa ke Puskesmas Sopaah, Senin (21/12/2020).
Sebelumnya, Ani menolak dibawa ke Puskesmas karena takut diinfus dan tidak ada biaya. Tapi berkat ketelatenan semua pihak, akhirnya ia mau dibawa berobat.
Senin pagi Bidan Desa Buddih didampingi Ketua Gema, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan pihak Pemdes setempat bersama-sama mengantarkan Ani ke Puskesmas Sopaah dengan menggunakan mobil Sigap Desa.
Setelah tiba di Puskesmas Sopaah dan mendapat pemeriksaan dari dokter ahli, rupanya Ani harus dirujuk ke RSUD Smart (dr. Slamet Martodirdjo) Pamekasan.
Baca Juga: Kedua Kaki Membengkak, Warga Pamekasan Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan
Selain untuk mendapatkan pemeriksaan yang lebih intensif lagi, Kepala Puskesmas Sopaah, Ambarwati menjelaskan, Ani harus dirujuk karena peralatan medis di Puskesmas terbatas untuk menangani penyakit dia.
"Kita buatkan surat rujukan ke poli jantung, karena hasil pemeriksaan dari dokter Puskesmas mangacu kepada penyakit jantung," kata Ambarwati kepada wartawan E-KABARI.COM, Senin (21/12/2020).
Berdasarkan surat rujukan dari Puskesmas Sopaah, Ani pun dibawa ke RSUD Smart Pamekasan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Di sana, kata Ketua Gerakan Emansipasi Masyarakat (Gema) Pamekasan, Wiwin, Ani ditangani oleh dua poli sekaligus.
"Yang nanganin dua poli, Poli Jantung dan Poli Penyakit Dalam," ujar Wiwin, yang mendampingi Ani ke RSUD Smart.
Baca Juga: Kapus Sopaah Respon Cepat, Tangani dan Periksa Warga Sakit yang Kurang Mampu
Hasil pemeriksaan di Poli Jantung dan Poli Penyakit Dalam, dokter menyatakan Ani menderita penyakit jantung. Hal itulah yang menyebabkan kedua kaki warga Buddih, Pamekasan tersebut membengkak.
"Jantung Ani membengkak, jadi sementara harus mengurangi konsumsi air," kata Wiwin menirukan penjelasan dokter spesialis jantung RSUD Smart, Faisal.
Ketua Gema itu menambahkan, sebenarnya Ani harus dirawat inap di RSUD Smart. Akan tetapi, ia tidak mau dan lebih memilih untuk dirawat jalan saja di rumahnya.
Keputusan Ani mengingat dirinya sendirian dan tidak punya keluarga selain tantenya. Sehingga, Ani berpikir akan sendirian di rumah sakit jika harus memilih opname.
"Jadi, sama dokternya disarankan untuk kontrol dan dikasih obat untuk dikonsumsi selama satu minggu ke depan," tutur Wiwin. (RK/Fiq)