Topeng Dalang Madura di TMII, Upaya Menduniakan Sumenep Lagi -->

Topeng Dalang Madura di TMII, Upaya Menduniakan Sumenep Lagi

Minggu, 22 Maret 2020, 9:19 AM
loading...
Topeng Dalang Madura di TMII, Upaya Menduniakan Sumenep Lagi
Penampilan Topeng Dalang Madura cerita "Keris Pulanggeni" di TMII Anjungan Jawa Timur, Jakarta, Ahad (8/03/2020). (Foto Gunawan Sujana)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Dua pekan lalu, Topeng Dalang Madura baru saja tampil di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, tepatnya di Anjungan Jawa Timur.

Menyuguhkan cerita "Keris Pulanggeni", pagelaran kesenian khas Sumenep ini berhasil menuai respon positif dari berbagai kalangan.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Bambang Irianto mengungkapkan, penampilan Topeng Dalang di TMII merupakan strategi pihaknya untuk memasarkan wisata Sumenep.

Makanya, tidak sekadar menyuguhkan kesenian semata, pada pagelaran berkomposisi tari keris dan topeng itu, juga disajikan panorama wisata yang ada di Sumenep.

"Kita tampilkan destinsi wisata andalan kita, salah satunya Pulau Giliyang yang sudah dikenal memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia," kata Bambang.

Bak gayung bersambut, yang hadir menyaksikan pagelaran waktu itu tidak hanya paguyuban kesenian dari Madura. Banyak juga masyarakat Jakarta, bahkan ada yang dari mancanegara.

Sejumlah warga Madura yang berada di ibu kota pun langsung menyarankan Kepala Disparbudpora Sumenep itu, agar menyediakan paket khusus untuk menonton pagelaran Topeng Dalang Madura.

"Misalnya, yang nonton itu nanti dari kedutaan-kedutaan luar negeri," jelas Bambang.

Dengan respon positif itu, Disparbudpora Sumenep boleh dibilang berhasil. Sebab, Bambang memang menargetkan pagelaran Topeng Dalang Madura di TMII sebagai sarana promosi pariwisata Sumenep.

“Target kita ke sana sebagai sarana promosi go internasional,” tegasnya.

Topeng Dalang Madura di TMII, Upaya Menduniakan Sumenep Lagi
Kepala Disparbudpora Sumenep dan sejumlah pejabat menyalami para pemain Topeng Dalang Madura usai menyuguhkan cerita "Keris Pulanggeni" di TMII Anjungan Jawa Timur, Jakarta. (Foto Gunawan Sujana)

Menduniakan Sumenep Lewat Topeng Dalang

Boleh saja, Kepala Disparbudpora Sumenep seolah hanya menjadikan Topeng Dalang Madura sebagai sarana promosi wisata. Tapi bagaimanapun, tak bisa dipungkiri bahwa kesenian ini tetap berhasil memukau penontonnya.

Terbukti, ada permintaan paket khusus untuk menonton Topeng Dalang Madura, yang berarti juga bisa diterapkan ke berbagai kesenian tradisional Sumenep lainnya.

Apalagi jika bercermin ke masa lalu, salah satu teater rakyat paling populer di Madura ini pernah berjaya di kancah Internasional. Yang masa keemasannya melanglang buana, tak bisa dilepaskan dari peran mendiang Budayawan Edhi Setiawan.

Sebagaimana dituturkan pada Mata Sumenep semasa hidupnya, Edhi mulai berkiprah secara serius di dunia kesenian Madura dimulai dari Topeng Dalang pada tahun 1978.  Ketertarikannya pada kesenian ini karena ia melihat terjadi krisis dan pergeseran.

Waktu itu, kata Edhi, Topeng Dalang Madura yang semula kesenian keraton terpinggirkan menjadi kesenian rakyat. Namun, hal itu justru membuatnya semakin tertarik menekuni kesenian yang satu ini.

“Saya melihat keindahan yang tersimpan dalam Topeng Dalang Madura, dan saya tergerak untuk mengembangkannya,” ungkapnya dikutip dari Mata Sumenep.

Alhasil, Topeng Dalang Madura di masa Edhi mencapai puncak kejayaannya. Dengan sedikit mengubah jam pentas, skenario serta meringkas tarian dan memadatkan jalan cerita, Edhi mampu mengembalikan pamor Topeng Dalang Madura seperti masa kejayaan keraton.

Jika sebelumnya kesenian ini sudah tersingkirkan hingga luar pagar keraton dan kehilangan peminatnya, dengan usaha Edhi, Topeng Dalang Madura kembali menjadi kesenian yang sering tampil di Pendopo Kabupaten dan menjamu setiap tamu yang datang dari luar Madura.

Perlahan, perjuangan menghidupkan kesenian tradisional ini semakin menunjukkan hasil. Setelah pentas demi pentas keraton, Edhi berhasil membawa Topeng Dalang Madura pentas keliling Indonesia, bahkan dunia.

Sudah menjadi rahasia umum, Budayawan Madura dari etnis Tionghoa ini berhasil membawa Topeng Dalang Madura keliling Eropa dan Jepang. Atas jasa pengabdian dan jasa kepeloporan terhadap budaya lokal Sumenep, Edhi diganjar penghargaan Upakarti dari Presiden Soeharto pada 29 Desember 1993.


Karena itu, respon positif, permintaan paket menonton Topeng Dalang Madura dinilai anggota Komisi IV DPRD Sumenep, H. Sami'oeddin, sebagai angin segar untuk menghidupkan dan melestarikan kesenian tradisional Sumenep di sisi seni, budaya dan tradisi.

Sementara di sisi pariwisata, respon positif terhadap perform Topeng Dalang Madura di TMII Anjungan Jawa Timur pada Ahad (8/03/2020) lalu, merupakan gambaran jernih pada Pemerintah untuk menduniakan Sumenep lagi melalui kesenian ini.

"Secara lebih luas, respon positif dengan permintaan paket terhadap Topeng Dalang Madura ini bisa diterapkan pada kesenian tradisional lainnya," ucap H. Sami', Rabu (18/03/2020) malam.

Menurut legislator Dapil V itu, potensi pariwisata alam Sumenep bisa dikombinasikan dengan kekayaan seni, budaya, dan tradisi yang ada. Jika dikemas dengan baik, ia optimis ini bisa lebih berhasil mendatangkan para pelancong ke Sumenep.

"Artinya konsep menduniakan Sumenep saat ini bisa diubah. Jika dulu misalnya Topeng Dalang yang keliling Dunia, sekarang kita bikin dunia yang datang ke Sumenep untuk menyaksikan kesenian Kota Keris ini," pungkas H. Sami'. (RK/Fiq)

TerPopuler