loading...
 |
| Ribuan orang saat menonton film 'Sang Huffadz' di halaman Ponpes Al Karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep. (Foto Imam for E-KABARI) |
Kedatangan mereka di tempat tersebut, tak lain untuk menonton 'Sang Huffadz', sebuah film inspiratif adaptasi dari kisah nyata Ibunda Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim.
Berdasarkan data yang diterima E-KABARI dari Lufy Mu, tiket Nobar film 'Sang Huffadz' malam ini terjual sebanyak 1.400-an. Hal tersebut belum termasuk undangan khusus yang berjumlah puluhan orang.
"1400-an tiket yang keluar," kata Eksekutif Produser film tersebut, Sabtu malam (09/02/2019).
Para penonton, lanjut dia, terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari santriwan dan santriwati, alumni, wali murid, serta masyarakat umum dari berbagai kalangan.
Sebelum film diputar sekira pukul 21.00 WIB, acara dibuka dengan seremonial pemutaran video testimoni tentang Nyi Nuraniyyah dari Ny. Hj. Wafiqoh Djamilah Khotib. Kemudian dilanjutkan dengan Qori', sambutan keluarga ndalem, doa, hingga pembacaan puisi tentang sosok 'Sang Huffadz'.
Selanjutnya, tepuk tangan tak terbendung dari para penonton ketika film tersebut mulai diputar. Apalagi ketika bagian demi bagian film berlalu, tangis haru pecah di antara para penonton.
Eksekutif Produser sekaligus salah satu penulis cerita 'Sang Huffadz', Lufy Mu mengungkapkan, film yang digarap Aura Picture itu berdurasi 45 menit. Namun demikian, hal tersebut sudah cukup menginspirasi para penonton tentang tokoh utama.
"Setelah pemutaran film ini, nanti ada diskusi film dan buku yang menjadi sumber cerita film," imbuh Lufy.
Ia berharap, para penonton tak hanya terhibur dengan eksistensi film 'Sang Huffadz' sebagai salah satu sajian hiburan. Lebih dari itu, juga diharapkan bisa mendapatkan pesan-pesan film yang ingin disampaikan kepada penonton. (Fiq/Fiq)