Tim Puskesmas Batang-Batang, Sumenep saat mengunjungi keluarga korban bayi meninggal di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang untuk mencari jalan damai, Kamis (7/12/2023). (Foto Rez/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Kasus kematian bayi akibat kelalaian dan kecerobohan pihak Puskesmas Batang-Batang, Sumenep masih berlanjut dan belum menemukan titik temu.
Sebelumnya, kasus ini telah diadukan ke Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep oleh masyarakat dan pemuda Timur Daya. Namun, pihak Dinkes tidak solutif dan cenderung melindungi Puskesmas Batang-Batang.
Lalu hari ini, Kamis, 7 Desember 2023, Kepala Puskesmas Batang-Batang dr. Fatimatul Insyoniah bersama Forkopimka Batang-Batang yang terdiri dari Danramil, Camat Batang-Batang dan pihak kepolisian mengunjungi keluarga korban di Dusun Mojung, Desa Tamidung.
Mereka datang bersama seorang juru damai yang diketahui bernama K. Junaidi untuk menyelesaikan kasus dugaan malapraktik terhadap bayi Adelia Aziz Bella Negara.
Pihak negoisator Puskesmas Batang-Batang K. Junaidi menyampaikan, tujuan kunjungan itu agar terjadi perdamaian dari kedua belah pihak.
"Barangkali ini jadi jalan perdamaian," kata K. Junaidi, Kamis, 7 Desember 2023 siang.
Sayang, kunjungan tim Puskesmas Batang-Batang ke rumah keluarga korban itu tidak mendapatkan sambutan baik.
Anwar, perwakilan keluarga korban menjelaskan, pihak Puskesmas Batang-Batang maupun kepolisian percuma melakukan kunjungan sebelum membawa surat pencopotan Kepala Puskesmas dan Bidan Windu.
"Tetap pada komitmen awal, Kapus dan bidan Windu harus angkat kaki dari Puskesmas Batang-Batang," tegas Anwar.
Menurutnya, kejadian serupa yang menimpa keponakannya tidak boleh terjadi dan terulang. Anwar juga menyampaikan, upaya peningkatan pelayanan prima di Puskesmas Batang-Batang dapat tercipta jika kedua oknum tersebut dipecat.
"Kami seperti itu bukan karena arogan," sambung paman korban itu masih dengan nada tegas.
Anwar menyatakan, keluarganya bersama masyarakat dan Pemuda Timur Daya akan terus berupaya mencari keadilan dan pertanggungjawaban untuk bayi Adelia.
Selain itu, pihaknya juga berharap, tuntutannya segera dikabulkan. Sehingga, hal itu akan menjadi senjata bagi Puskesmas Batang-Batang untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
"Kabulkan permohonan kami agar kualitas pelayanan Puskesmas Batang-Batang bisa kembali prima dan citranya kembali pulih di masyarakat. Jika tidak, upaya kami tetap akan berlanjut," pungkas Anwar. (Rez/Rfq)