Kepala DKPP Sumenep Ajak Petani Galakkan Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya -->

Kepala DKPP Sumenep Ajak Petani Galakkan Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya

Senin, 26 Desember 2022, 9:43 PM
loading...
Kepala DKPP Sumenep Ajak Petani Galakkan Penggunaan Pupuk Organik, Ini Alasannya
Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, S.TP, M.Si. (Istimewa)


SUMENEP, E-KABARI.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengajak petani galakkan penggunaan pupuk organik.


Pasalnya, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus bisa membuat kualitas tanah menjadi buruk, kehilangan kesuburannya.


"Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus bisa membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya," kata Arif Firmanto, beberapa waktu lalu.


Tak hanya itu, akibat penggunaan pupuk kimia secara terus menerus juga akan meningkatkan kadar asam dalam tanah. Sehingga, kualitas tanaman di tanah tersebut tidak akan bagus meski sudah dipupuk.


Makanya, Arif Firmanto mengharapkan petani di Sumenep membuat pupuk organik cair dan non cair atau menggunakan biosaka.


"Selain untuk mengantisipasi keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi, dengan membuat pupuk organik petani menjadi kreatif dan mandiri," terang Kepala DKPP Sumenep itu.


Bukan hanya untuk mengantisipasi alokasi pupuk subsidi yang terbatas, Arif Firmanto mengajak petani galakkan penggunaan pupuk organik demi keberlanjutan pertanian, khususnya untuk ketahanan pangan.


"Penggunaan pupuk organik harus digalakkan untuk keberlanjutan pertanian di Sumenep, khususnya ketahanan pangan, karena itu menjaga kesuburan tanah termasuk manfaat lainnya guna mempertahankan kualitas tanaman," jelas Arif Firmanto.


Alasan lainnya mengapa Kepala DKPP Sumenep itu mengajak petani galakkan penggunaan pupuk organik, karena hal tersebut bisa menurunkan biaya produksi.


Dengan menggunakan pupuk organik cair dan non cair atau biosaka, petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan akan pupuk.


"Manfaat lainnya bisa menurunkan biaya produksi," pungkas Arif. (*/Rfq)

TerPopuler