Humas RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Arman Endika Saputra saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (26/9/2022). (Foto Rafiqi/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep menerima kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022 sebesar Rp 2,4 miliar.
Direktur RSUD Sumenep, dr. Erliyati melalui Humas Arman Endika Saputra mengatakan, DBHCHT 2022 sebesar Rp 2,4 miliar tersebut digunakan untuk membeli berbagai peralatan medis guna mengoptimalkan pelayanan.
"Terkait dengan anggaran DBHCHT, alhamdulillah RSUD Sumenep di tahun 2022 ini mendapatkan Rp 2,48 sekian/2,4 miliar," kata Arman Endika Saputra, ketika ditemui Senin, 26 September 2022 siang.
RSUD Sumenep menggunakan kucuran DBHCHT 2022 itu diantaranya untuk membeli Mobile X-Ray. Alat medis untuk menopang pelayanan Radiografi bagi pasien.
Jika sebelumnya pasien didorong ke ruang Radiologi, ketika ada Mobile X-Ray, sebaliknya alat tersebut yang akan ke tempat tidur pasien, terutama yang ada di UGD.
"Jadi akan difoto di tempat, sehingga pasien tidak perlu kemana-mana. Cukup di UGD. Tentunya ini akan mempersingkat respon time kami," jelas Arman Endika Saputra.
Selain itu, RSUD Sumenep membeli Hemodynamic dengan anggaran DBHCHT 2022. Alat medis tersebut akan difungsikan di ruang ICU untuk memonitor kondisi pasien.
"Fungsinya lebih detail dari Pasien Monitor, terutama berkenaan dengan indikator indikator vital yang ada di ICU," ujar Arman.
Berikutnya RSUD Sumenep juga membeli Alat Pengukur Sanitasi. Kata Arman, nanti rumah sakit pelat merah itu akan punya Luxmeter, alat untuk mengukur pencahayaan.
Selain Luxmeter, alat sanitasi yang dibeli juga berupa pengukur indikator air dan makanan.
"Nantinya pemantauan rutin kondisi lingkungan di rumah sakit akan dilaksanakan secara internal, yang sebelumnya dilaksanakan oleh pihak eksternal. Baik itu air limbah, termasuk air bersih," tuturnya.
Kemudian, RSUD Sumenep juga membeli Suction Mobile. Meskipun ruang OK (kamar operasi) RSUDMA sudah terbilang bagus karena ada suction terpusat, Arman menegaskan pihaknya akan mensupport itu dengan Suction Mobile yang lebih fleksibel.
"Kalau ada yang namanya tumpahan cairan, apapun namanya cairan dari tubuh, itu dilokalisir dengan mesin suction," kata Arman.
Selanjutnya, RSUD Sumenep juga membeli Fetal Doppler. Sebuah alat medis yang akan digunakan bagu ibu hamil untuk mengetahui kondisi kesehatan dari bayinya.
"Kita juga membeli peralatan bedah, semacam gunting dan lain sebagainya untuk mendukung proses pelaksanaan pelayanan di ruang operasi," imbuh Arman.
Untuk melengkapi kinerja Mobile X-Ray, RSUD Sumenep membeli printer. Alat tersebut akan ditempatkan di UGD sehingga untuk print hasilnya tidak harus ke ruang Radiologi.
"Kita juga beli beberapa perangkat untuk anestesi yang bisa digunakan secara mandiri oleh pasien. Perangkat ini terbilang baru di RSUD untuk pasien dengan kebutuhan anestesi," tandas Arman. (Rei/Rfq)