 |
| Rapat Koordinasi antara Bappeda Sumenep dengan pihak UNIBA Madura, Rabu (14/9/2022). (Foto for E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Limbah tambak udang saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.
Pasalnya, tambak udang di Sumenep yang terus bertambah tidak hanya merupakan potensi secara ekonomi. Di sisi lain, limbahnya jadi persoalan yang butuh solusi.
Limbah tambak udang berpotensi mencemari lingkungan, termasuk air di sekitar lokasi tambak. Sehingga, hal itu berdampak pada kesehatan masyarakat Sumenep.
Karena itu, Pemerintah Daerah melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumenep telah berupaya mencarikan solusi. Khususnya untuk pengelolaan limbah tambak udang di Desa Lapan Taman, Kecamatan Dungkek.
Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nur Wahyudi melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Helmi menyampaikan, limbah tambak udang merupakan tantangan besar.
Untuk mengurai persoalan tersebut, langkah pertama harus dilakukan penelitian terhadap dampak daripada limbah tambak udang.
"Perlu dilakukan penelitian terhadap dampak dan pemanfaatan limbah hasil Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) tambak udang ini," kata Helmi, ketika ditemui di ruangan kerjanya, Kamis 15 September 2022.
Helmi menyebut setidaknya ada dua hal yang akan didalami dalam penelitian tersebut, yakni mengurai dampak dari limbah cair dan tambak udang. Kemudian, cara pemanfaatan dari limbah hasil IPAL tersebut.
"Tentu tujuan dari penelitian ini selain untuk menguraikan persoalan limbah, yang terpenting adalah bagaimana limbah tambak udang bisa dimanfaatkan," imbuh Helmi.
Untuk penelitian, lanjut Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Sumenep itu, pihaknya telah menggandeng salah satu perguruan tinggi di Kota Keris.
"Penelitian ini Bappeda Sumenep menggandeng Universitas Bahauddin Mudhary (UNIBA) Madura," ujar Helmi. (*/Rfq)