Bupati Sumenep Achmad Fauzi ketika sambutan pada kegiatan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pelayanan KB, Selasa (13/9/2022). (Foto Prokopimkab Sumenep) |
SUMENEP, E-KABARI.com - Bupati Sumenep Achmad Fauzi memaparkan program penanganan Stunting dan TBC di Kabupaten Sumenep pada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) Hasto Wardoyo, SpOG (K).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep memiliki program Gerakan Eliminasi Tuntaskan TBC dan Stunting (GETTS) untuk menangani dua kasus kesehatan tersebut, juga untuk kesehatan lainnya.
Bupati Achmad Fauzi menyampaikan, pihaknya melibatkan semua elemen, seperti organisasi perempuan, TNI, Polri dan pemerintah desa supaya program GETTS berjalan lancar dan sukses guna mencegah dan menurunkan kasus TBC dan Stunting.
Pelibatan berbagai unsur dalam penanganan kasus TBC dan Stunting tersebut berasaskan gotong royong yang merupakan salah satu budaya luhur Indonesia.
"Kami bergotong royong menyelesaikan kasus stunting dan TBC di Sumenep, berkolaborasi dengan berbagai pihak agar penanganannya lebih cepat," jelas Bupati Achmad Fauzi pada kegiatan Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pelayanan KB, di Kantor Kecamatan Kota Sumenep, Selasa, 13 September 2022.
Bupati Sumenep menuturkan, pembentukan program GETTS berdasarkan pengalaman dalam penanganan pandemi Covid-19, yang melibatkan semua unsur untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Kolaborasi berbagai elemen dalam penanganan Covid-19 dinilai sebagai langkah efektif yang dapat ditiru guna menyukseskan program lain, termasuk untuk menangani kasus TBC dan Stunting di Sumenep.
"Yang jelas, saat pandemi Covid-19, kami saling membantu, melakukan kolaborasi, dan kemudian kami sadar bahwa gotong royong itu perlu diterapkan dalam program GETTS," ujar Bupati Achmad Fauzi.
Sementara Kepala BKKBN Dr. (HC) Hasto Wardoyo, SpOG (K) mengapresiasi program Pemkab Sumenep dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Dia menyebut program Gerakan Eliminasi Tuntaskan TBC dan Stunting (GETTS) merupakan langkah luar biasa yang dilakukan Kabupaten/Kota. Apalagi program itu tidak hanya menangani satu kasus saja, namun untuk kasus kesehatan lainnya.
"Program GETTS merupakan pencegahan luar biasa oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep yang menyentuh masalah di balik stunting," kata Hasto Wardoyo yang berkunjung ke Sumenep terkait program pencegahan dan penurunan stunting melalui pelayanan Keluarga Berencana (KB).
Menurut Hasto, melalui program GETTS Pemkab Sumenep tidak sekadar melakukan pencegahan stunting semata, namun juga melakukan penanganan TBC. Hal itu sangat inovatif karena eliminasi TBC bisa berdampak terhadap penurunan kasus stunting.
"Ini adalah program inovatif, karena selain pencegahan stunting juga menyentuh penanganan TBC. Jadi apa yang dilakukan Bupati luar biasa, karena penanganan TBC juga tersentuh pelayanannya," tuturnya.
Apalagi, pelaksanaan program GETTS tidak hanya melibatkan tenaga medis di jajaran Dinas Kesehatan Sumenep saja, melainkan juga mengajak seluruh elemen baik masyarakat maupun instansi vertikal.
"Pelaksana program GETTS sama dengan program Covid-19, yakni melibatkan elemen masyarakat termasuk jajaran Polri dan TNI mulai tingkat kabupaten hingga desa di Kabupaten Sumenep," ungkap Hasto.
Saat ini kasus stunting di Kabupaten Sumenep mencapai sekitar 29 persen dari 60 ribu balita. Angka ini diupayakan menurun hingga tahun 2024 mendatang. (*/Rfq)