Kepala Dinsos P3A dan KB Kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah saat sambutan pada acara Bakti Sosial MOP di RSNU Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Rabu (27/7/2022). (Foto MQ/WZ) |
BONDOWOSO, E-KABARI.com - Jika selama ini Keluarga Berencana (KB) familiar dengan wanita, mulai saat ini Anda harus menerima kenyataan lain seputar KB.
Ya, ternyata KB bukan hanya untuk wanita. Program untuk mengatur kelahiran penduduk tersebut juga berlaku untuk para pria.
Fakta bahwa ada KB untuk pria dibongkar pada kegiatan Bakti Sosial dalam rangka Hari Bakti Dokter Indonesia Cabang Bondowoso, Rabu, 27 Juli 2022 kemarin.
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso menggelar Bakti Sosial Metode Operasi Pria (MOP) di Rumah Sakit NU (RSNU) Desa Traktakan, Kecamatan Wonosari, Bondowoso.
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan IDI Cabang Bondowoso, DPC IPeKB Indonesia Bondowoso, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dan Klinik RSNU Bondowoso.
Peserta Bakti Sosial MOP berjumlah 13 orang dari berbagai kecamatan di Bondowoso.
Sementara dari pihak penyelenggara, hadir
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bondowoso Arif sudibyo, Kepala Dinsos P3A dan KB Anisatul Hamidah, Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Kesehatan Pengendalian Penduduk (KBKS Dalduk) Untung Kuzairi, dan Ketua Yayasan RSNU Bondowoso Dr. H. Mas'ud Ali.
"Saya berterima kasih kepada semua pihak, terutama Dinas Sosial atas terselenggaranya acara ini," kata H. Mas'ud ketika sambutan.
Kemudian, Ketua Yayasan RSNU Bondowoso itu menyampaikan bahwa dalam agama Islam tidak ada larangan melakukan KB.
Hal itu sepanjang tidak bertujuan untuk membatasi kelahiran, apalagi ditambah alasan ekonomi. Juga bukan untuk membuat mandul atau steril selamanya.
"Dalam agama KB sebenarnya tidak dilarang," jelas H. Mas'ud, singkat.
Sementara Kepala Dinsos P3A dan KB Bondowoso, Anisatul Hamidah mengungkapkan bahwa MOP aman untuk pria. Metode KB tersebut juga tidak akan menyebabkan berkurangnya gairah seksual.
"Jangan khawatir, mungkin ada kekhawatiran akan berkurangnya gairah seksual pasca MOP, saya kira itu tidak akan terjadi," kata Anisatul Hamidah, memastikan.
Lebih lanjut, Kepala Dinsos P3A dan KB Bondowoso itu juga menyampaikan, program pengendalian penduduk bukan hanya untuk perempuan, tapi juga untuk laki-laki.
MOP sendiri merupakan program pemerintah untuk memutus sel sperma pada laki-laki supaya tidak bisa membuahi sel telur wanita. Metode inilah yang disebut KB untuk pria.
"Jadi, kontrasepsi itu tidak hanya untuk perempuan saja, karena sejatinya program pengendalian penduduk bukan hanya untuk perempuan saja, tapi juga berlaku untuk laki-laki," jelas Anisatul Hamidah.
Kabid KBKS Dalduk Dinso P3A dan KB Bondowoso Untung Kuzairi menambahkan, harapan kegiatan MOP adalah untuk mengendalikan perkembangan penduduk.
Tujuannya tiada lain untuk mengatur keseimbangan dalam pembangunan di Kabupaten Bondowoso.
"Harapan kami ke depannya perkembangan penduduk terkendali, dan diharapkan pula ada keseimbangan dalam pembangunan, seimbang dengan perkembangan penduduk," tutur Untung. (MQ/WZ/Rfq)