Bocah Penderita Hidrosefalus di Katibung Butuh Uluran Tangan -->

Bocah Penderita Hidrosefalus di Katibung Butuh Uluran Tangan

Rabu, 20 Juli 2022, 9:10 PM
loading...
Bocah Penderita Hidrosefalus di Katibung Butuh Uluran Tangan
Ahyan Yazid (15) bocah penderita hidrosefalus asal Dusun Way Harong, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel). (Foto for E-KABARI)


LAMSEL, E-KABARI.com - Ahyan Yazid, bocah berusia 15 tahun asal Dusun Way Harong, Desa Rangai Tri Tunggal, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mengidap hidrosefalus sejak lahir.


Akibat penyakit itu, sejak lahir hingga berusia 15 tahun, putra pasangan Muhamad Yamin (52) dan Suriyah (46) tersebut hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur.


Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Umumnya kondisi tersebut berakibat ukuran kepala penderita jadi membesar secara tidak normal.


Ahyan Yazid tampak begitu menderita dengan penyakitnya itu. Sebab, dari waktu ke waktu kepalanya terus membesar.


Orang tua Ahyan Yazid menginginkan agar kepala anaknya dioperasi. Tetapi dana menjadi kendala, karena mereka memang tergolong keluarga tidak mampu.


Muhamad Yamin, ayah Ahyan Yazid yang bekerja sebagai buruh harian di kebun tetangga tak kuasa menahan derita yang dialami oleh putranya itu.


Namun, apa daya. Sejauh ini belum ada bantuan dari Pemerintah Daerah atau instansi terkait (Dinas Kesehatan) sampai anaknya dirawat di Rumah Sakit Graha Husada.


"Saya enggak punya biaya untuk berobat, sehingga baru bisa dibawa dan dirawat sekarang ini, itu juga allhamdulilah karena ada BPJS," kata Yamin, Rabu, 20 Juli 2022.


Sementara Suriyah, ibu Ahyan Yazid mengaku awalnya tidak mengetahui penyakit apa yang diderita oleh sang anak.


Suriyah mengetahui anaknya mengidap hidrosefalus setelah diperiksa dokter sehabis lahiran, karena lahirnya secara sesar.


"Pas saya bawa dia periksa, dokter yang periksa bilang Ahyan Yazid menderita hidrosefalus. Dokter pun sarankan saya bawa dia ke rumah sakit untuk dioperasi. Dokter juga bilang, operasi itu butuh biaya besar," ungkapnya, Rabu, 20 Juli 2022.


Lantaran ketiadaan biaya, Suriyah dan sang suami belum bisa membawa Ahyan Yazid ke rumah sakit untuk menjalani operasi.


Selama ini, Muhamad Yamin hanya mampu mengeluarkan biaya membeli obat tradisional untuk kesembuhan anaknya. Namun, usaha yang ditempuh belum membuahkan hasil.


Kata Suriyah, melalui usaha itu sang suami hanya berharap ada keajaiban dari Allah agar anaknya bisa sembuh. Mereka tidak tega melihat Ahyan Yazid terus terbaring lemas.


"Anak saya sangat menderita. Selama 14 tahun ini, saya tidak sanggup melihat kondisinya. Ia menangis terus. Mungkin karena kepalanya terasa nyeri," tuturnya.


Suriyah berharap ada pihak yang peduli, khususnya Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), agar bisa membantu biaya operasi kepala sang anak.


Sebab, keluarga bocah penderita hidrosefalus di Katibung itu benar-benar membutuhkan uluran tangan para dermawan.


"Saya berharap ada keajaiban dari Sang Kuasa melalui tangan-tangan orang yang peduli dengan kondisi Ahyan Yazid," ujar ibu dari dua anak tersebut.


Suriyah mengaku dalam kondisi serba sulit itu, dirinya dan sang suami tetap tegar dan merawat sang anak dengan baik. Tentu saja selalu berdoa dan membangun harapan.


"Saya selalu berdoa dan berharap ada yang bantu. Bingung mau omong apalagi. Tolong, saya ingin Ahyan Yazid sembuh," pungkas Suriyah. (Tim/Wnd/Rfq)

TerPopuler