Gerakan Pengendalian OPT Kementan di Sumenep Sangat Membantu Petani -->

Gerakan Pengendalian OPT Kementan di Sumenep Sangat Membantu Petani

Jumat, 28 Januari 2022, 3:08 PM
loading...
Gerakan Pengendalian OPT
Kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan dan Antisipasi Dampak La Nina di Desa Kacongan, Kecamatan Kota Sumenep, Jumat (28/1/2022). (Foto Asnodi/E-KABARI)


SUMENEP, E-KABARI.com - Gerakan Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (OPT) dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, sangat membantu petani.


Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, ketika sambutan, Jumat, 28 Januari 2022.


Kadis Arif memantau kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan dan Antisipasi Dampak La Nina di Desa Kacongan, Kecamatan Kota secara daring via Zoom.


Dia menegaskan, Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan DPI Kementan RI tersebut sangat membantu petani.


"Program ini sangat membantu bagi petani di Kabupaten Sumenep, terutama untuk peningkatan produksi," ungkapnya.


Arif berharap, program Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan DPI oleh Kementan RI terus berlanjut di tahun 2022 demi peningkatan produktivitas pertanian.


Pasalnya, serangan OPT dan dampak La Nina bisa mengakibatkan hasil panen petani Sumenep yang tercatat surplus di tahun 2021 malah anjlok di tahun 2022.


"Saat ini di Sumenep terdapat 25 ribu hektare lahan pertanian produktif," ujar Arif.


Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan DPI di Sumenep merupakan terobosan Kementan RI meningkatkan produksi pertanian di tengah ancaman La Nina.


Dalam program tersebut, Kementan RI menggandeng Pemerintah Daerah dan TNI menggerakkan partisipasi petani melakukan pengerukan saluran air dan pengobatan tanaman padi di Desa Kacongan.


Pantauan di lokasi, Babinsa Jajaran Koramil 0827/01 Kota terjun langsung ke sawah bersama petani untuk melakukan penyemprotan terhadap tanaman.


Menurut Danramil 0827/01 Kota, Kapten Inf Nanang Fadhori, Gerakan Pengendalian OPT tersebut dilaksanakan secara ramah lingkungan dengan menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH).


"Ini juga dalam rangka mengantisipasi dampak La Nina berupa hujan yang berlebihan," ungkap Kapten Nanang.


Untuk mengamankan produksi pangan dan meningkatkan efektivitas pengendalian hama tikus, pihaknya melalui Babinsa berkomitmen terus membantu Kementan RI di lapangan, termasuk aktif membantu petani mengantisipasi ancaman badai La Nina.


Salah satunya, pihaknya bersama Kementan RI melakukan gerakan normalisasi saluran air untuk antisipasi banjir di lahan petani.


"Saya berharap gerakan ini dapat dijadikan contoh di desa lain di Kecamatan Kota dan semoga lancar digiatkan sebagai upaya pengamanan produksi dari gangguan OP dan DPI," kata Danramil Nanang.


Karena itu, dia meminta kepada Babinsa di desa binaannya supaya aktif bergerak di lapangan membantu Kementan dan petani.


Dengan begitu, saat La Nina tiba, semua pihak terkait sudah siap melakukan antisipasi secara intensif. (*/MO/Pen/As/Fiq)

TerPopuler