SUMENEP, E-KABARI.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan alsintan (alat mesin pertanian) kepada petani, Senin (3/1/2022).
Penyerahan bantuan alsintan untuk petani di Sumenep tersebut berlangsung di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Manding.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep, Arif Firmanto menyampaikan, bantuan alsintan itu berupa hand traktor dan mesin pompa air.
"Sesuai dengan usulan Bapak MH Said Abdullah ada 100 unit traktor dan 45 unit pompa air," kata Arif, Senin (3/1/2022).
Bantuan berupa hand traktor dan pompa air tersebut akan disalurkan kepada petani Sumene di 26 desa dari 18 kecamatan.
Secara simbolis bantuan alsintan itu diserahkan Ketua Banggar DPR RI, M H Said Abdullah bersama Bupati sumenep, Achmad Fauzi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kecamatan Manding.
"Bantuan alsintan ini dari Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2021 yang diupayakan oleh Bapak MH Said Abdullah selaku Ketua Banggar DPR RI," sambung Arif.
Dia menjelaskan, bantuan alsintan usulan Ketua Banggar DPR RI itu baru diserahkan di tahun 2022, karena memang baru tiba di Sumenep tanggal 31 Desember 2021 lalu.
Meski telat, Arif berharap masyarakat mensyukuri bantuan alsintan tersebut sebagai kado tahun baru, karena tidak semua petani Sumenep bisa mendapatkannya.
"Diharapkan petani bersyukur dengan memelihara dan memanfaatkan dengan baik dalam rangka untuk percepatan tanam, gerakan tanam serempak sehingga kemandirian pangan bisa terwujud," ucapnya.
Sementara ini baru 30 unit hand traktor dan 15 unit pompa air yang disalurkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Sumenep. Sebagian sudah diambil ke kantor, sedangkan sisanya akan diserahkan secara bertahap.
"Tahap pertama ini masih 30 unit traktor dan 15 unit pompa air," tandas Arif.
Sebelumnya, Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah menyampaikan, bantuan alsintan untuk petani di Sumenep itu bentuknya hibah.
Bentuk bantuan tersebut berbeda, karena memang permintaan langsung Ketua Banggar DPR RI ke Menteri Pertanian RI.
"Bantuan ini diberikan tanpa pengajuan dari petani melalui dinas. Kalau lewat dinas terkait, mekanismenya akan rumit karena sangat birokratis," ujar MH Said Abdullah.
Ketua Banggar DPR RI itu sengaja meminta bentuk bantuan alsintan berupa hibah guna memotong mata rantai birokrasi. Hal tersebut guna memudahkan para petani, Gapoktan dan penerima manfaat mendapatkan bantuan.
"Itu saja kok. Sederhana sekali. Karena masyarakat kita, petani kita memang sangat membutuhkan," jelas Said. (*/RK/Fiq)