Pengabdian Hadariah, Bidan Honorer di Pulau Kecil Gugah Bupati Sumenep Beri Hadiah -->

Pengabdian Hadariah, Bidan Honorer di Pulau Kecil Gugah Bupati Sumenep Beri Hadiah

Jumat, 17 Desember 2021, 11:36 AM
loading...

Bidan Hadariah
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat menyerahkan hadiah motor pada bidan Hadariah didampingi Sekda Edy Rasiyadi, Kepala BKPSDM sekaligus Ketua IKAPTK Sumenep Abdul Madjid beserta sejumlah anggota IKAPTK, dan Camat Sapeken Aminullah, Kamis (16/12/2021). (Foto Yudik for E-KABARI)


SUMENEP, E-KABARI.com - Kisah pengabdian Hadariah, bidan honorer di pulau kecil di Kecamatan Sapeken menggugah Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.


Orang nomor satu di Sumenep itu, memanggil bidan Hadariah ke Rumah Dinas Bupati di Jl. Jenderal Sudirman, Pajagalan, Kamis (16/12/2021) siang, untuk diberi hadiah.


Apresiasi atas pengabdian bidan Hadariah sebagai tenaga kesehatan, yang kisahnya viral di media sosial gegara postingan suaminya.


Viral di Media Sosial


Adalah Zainu Rahman, yang memosting aktivitas istrinya sebagai bidan honorer di pulau kecil dengan berbagai kesulitan. Mulai dari akses mencapai dusun tempat tugas hingga susahnya mencari air tawar.


Semua itu, dilakukan bidan Hadariah untuk melayani warga agar mendapat layanan kesehatan dengan fasilitas dan honor yang tak sebanding dengan perjuangan.


"Menggunakan perahu kecil yang sudah tua dan cukup untuk 2 orang dan ABK, tanpa alat keselamatan, maut selalu menjadi perjalanan mereka," tulis Zainu Rahman pada postingan tanggal 23 November 2021 lalu.


"Dengan 3 anaknya yang masih kecil, harapan demi harapan selalu ada dalam dirinya dan tak jarang pula dia harus mendorong grobak untuk mendapatkan air tawar karena jarak," kisah suami Hadariah itu dengan foto istrinya saat menaiki perahu kecil sembari membawa bayi yang belum 40 hari mengarungi lautan.


Dari media sosial, kisah pengabdian bidan Hadariah berlanjut viral di grup aplikasi perpesanan instan, sehingga diketahui Abdul Madjid, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Sumenep.


Madjid yang merasa tergugah dengan kisah bidan Hadariah langsung melapor pada Sekretaris Daerah (Sekda) Sumenep, Edy Rasiyadi, yang kemudian disampaikan Pak Sekda Edy ke Bupati Achmad Fauzi.


Beri Hadiah Motor


Kamis (16/12) siang, bidan Hadariah tiba di Rumdis Bupati. Dia beserta suami dan kedua anaknya harus menunggu pemimpin Sumenep itu melantik Kepala Desa terpilih hasil Pilkades Serentak dan Pilkades Pengganti Antar Waktu (PAW) tahun 2021 untuk sesi kedua di Pendopo Agung Keraton Sumenep.


Sekitar pukul 13.45 WIB, Bupati Achmad Fauzi memberikan penghargaan berupa satu unit motor jenis matic kepada bidan Hadariah.


Penyerahan penghargaan disaksikan oleh Sekda Edy Rasiyadi, Kepala BKPSDM sekaligus Ketua IKAPTK Sumenep Abdul Madjid beserta sejumlah anggota IKAPTK, dan Camat Sapeken Aminullah.


Bupati Achmad Fauzi menyampaikan, pemberian hadiah sepeda motor kepada bidan Hadariah itu sebagai bentuk perhatian dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Sumenep atas pengabdiannya sebagai bidan honorer di Pulau Saseel, Sapeken.


"Insyaallah nanti kita akan berikan juga fasilitas BPJS gratis dan lain-lain, kita akan koordinasi dengan keluarganya apa yang dibutuhkan," kata Bupati.


Selama ini Pemkab Sumenep sudah memperhatikan kesejahteraan bidan honorer yang bertugas di daerah terpencil seperti bidan Hadariah, meskipun terbatas. Sebab, untuk menaikkan status honorer ke PNS harus melihat formasi dan kuota CPNS.


"Meskipun di lapangan kekurangan (tenaga medis), tapi jika untuk melakukan rekrutmen kita tidak bisa," jelas Achmad Fauzi.


"Intinya kalau memang ingin mengabdi untuk Sumenep, apapun profesinya harus siap karena hidup ini adalah pilihan," imbuh Bupati.


Tak Menyangka Diapresiasi Bupati


Bidan Hadariah tampak haru diundang Bupati Sumenep, Achmad Fauzi untuk mendapatkan penghargaan atas pengabdiannya selama ini.


Matanya berkaca-kaca saat sejumlah pewarta mewawancarainya sebelum menerima hadiah motor dari Bupati Achmad Fauzi.


"Alhamdulillah, sebenarnya saya tidak menyangka juga akan seperti ini akhirnya, mungkin ini buah kesabaran dari perjalanan hidup saya," ujar bidan Hadariah.


Bertahun-tahun, bidan kelahiran 7 Juni 1987 itu fokus saja melayani masyarakat Dusun Saredeng Besar, Desa Saseel sebagai tenaga kesehatan di Polindes, tak sekalipun pernah terlintas dalam benaknya bakal mendapatkan apresiasi dari Bupati Sumenep.


Lazimnya sukwan, bidan Hadariah memang berharap suatu ketika mendapat peluang menjadi PNS. Tetapi, dia tetap menunggu kesempatan dan kebijakan Pemerintah.


"Yang penting saya terus berikhtiar. Bilamana memang ada kebijakan dari pemerintah yang lebih baik, saya akan bersyukur," ungkapnya sambil meneteskan air mata haru.


7 Tahun Mengabdi di Pulau Kecil


Hadariah mulai menjadi bidan honorer di Puskesmas Sapeken, Kepulauan Sapeken sejak tahun 2012. Dia memutuskan sukwan sebagai tenaga kesehatan tak lama setelah lulus D3 Kebidanan di salah satu universitas di Sumenep pada tahun 2011.


"Saya masuk sukwan di Puskesmas Sapeken tahun 2012. Saya ditugaskan di Polindes Dusun Saredeng Besar, Desa Saseel," kata Hadariah, Kamis (16/12/2021).


Hingga tanggal 10 Desember 2021 lalu, sudah terhitung 7 tahun Hadariah ditugaskan sebagai bidan desa di Polindes Dusun Saredeng Besar, Desa Saseel. Sebuah dusun di pulau kecil dan terpencil Kecamatan Sapeken dengan akses yang terbatas.


Hadariah tidak tahu mengapa dirinya diundang Bupati Achmad Fauzi untuk mendapatkan apresiasi. Yang jelas, bidan Hadariah berhasil mengubah kebiasaan masyarakat Dusun Saredeng Besar yang semula melahirkan ke dukun.


"Cuma yang dulunya persalinan di dukun, di rumah, sekarang nggak, alhamdulillah ke nakes semua. Dulu di sana itu mayoritas persalinan ke dukun, sekarang alhamdulillah nakes semua," tuturnya.


Motivasi bagi ASN Sumenep


Ketua IKAPTK Sumenep, Abdul Madjid menjelaskan, penghargaan kepada bidan Hadariah merupakan sumbangsih dari para ASN yang tergabung di IKAPTK.


Menurut Kepala BKPSDM Sumenep itu, memberikan penghargaan pada bidan Hadariah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar alumni APDN dan STPDN.


"Yang menjadi kriteria untuk mendapatkan penghargaan ini yaitu satu pengabdian luar biasa tanpa batas, baik bagi ASN maupun non ASN seperti halnya Hadariah yang bertugas di pulau terpencil, daerah yang sulit air dan menanggung hidup anak-anaknya yang masih kecil," tutur Abdul Madjid.


Dia berharap, bidan Hadariah semakin semangat mengabdi dengan apresiasi yang diserahkan oleh Bupati. Harapan lainnya, sosok Hadariah dapat diteladani para ASN.


"Ini merupakan contoh sebagai motivasi bagi ASN yang lain agar ditiru," ujar Madjid. (Yudik/Fiq)

TerPopuler