Nasi Pocong, kuliner khas Batang-Batang, Sumenep. (Foto Rif/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur memiliki beragam kuliner unik. Salah satunya Nasi Pocong khas Batang-Batang.
Jika kata pocong merujuk pada hal mistis dan menakutkan, kali ini tidak tertuju pada hantu yang terbungkus kain kafan, dengan kepala terikat dan berjalan melompat itu. Akan tetapi, ini adalah makanan unik khas Kecamatan Batang-Batang.
Makanan khas yang satu ini bukan bentuknya yang menyerupai pocong. Melainkan stigmatisasi masyarakat sekitar terhadap makanan setempat dengan kejadian astral yang terjadi pada awal-awal adanya makanan khas Batang-Batang tersebut.
Basta, si penjual Nasi Pocong menceritakan asal muasal penamaan nasi biasa yang dijualnya itu menjadi dikenal banyak orang setelah berubah nama menjadi Nasi Pocong.
Menurutnya, penamaan Nasi Pocong terjadi setelah muncul peristiwa menghebohkan warga sekitar, yakni adanya penampakan makhluk halus berupa hantu pocong yang tengah mengganggu pembeli saat itu.
Singkat cerita, saat pembeli tersebut selesai membeli nasi yang dibungkus, setibanya di jalan setapak tepat di area kuburan tak jauh dari rumah Basta, tiba-tiba nampak makhluk astral yang biasa disebut pocong.
Alhasil, kata Basta, pembeli nasinya itu kaget dan melarikan diri dalam kondisi panik ketakutan atas yang dilihatnya.
Namun, lanjut pemilik nasi legendaris tersebut, cerita itu hanya dari mulut ke mulut. Sebab si pemilik tidak mengetahui betul atas kejadian tersebut, dan secara tiba-tiba nasi jualannya disebut dengan Nasi Pocong.
Terlepas dari cerita mistis yang terjadi terhadap asal muasal penamaan Nasi Pocong tersebut, kuliner tradisional itu memang nikmat dan unik.
Masyarakat di luar Madura mungkin masih asing dengan kuliner ini. Namun, namanya yang unik membuat tak sedikit orang yang penasaran dan ingin menikmati Nasi Pocong.
Nasi Pocong tidak seperti nasi-nasi pada umumnya, yang jika dibungkus menggunakan kertas minyak, steroform, atau menggunakan daun pisang. Akan tetapi, Nasi Pocong dihidangkan dengan menggunakan daun jati.
Nasi Pocong biasa dihidangkan dengan bakwan sayur atau masyarakat Sumenep lebih mengenalnya dengan ote-ote, serta sayuran yang dimasak dan dicampur kelapa parut serta bumbu sebagai pemberi citarasa (urap-urap) dan telor goreng.
Dan jika suka pedas, maka penikmat bisa menambahkan sendiri sambal pedas yang sudah disediakan oleh penjual.
Porsinya yang tidak terlalu besar, sehingga bagi penikmat tidak perlu khawatir akan tidak habis. Harganya juga sangat terjangkau yakni hanya antara Rp 2000-5000 saja.
Jadi untuk para pecinta masakan tradisional ala Sumenep, Nasi Pocong pantas menjadi daftar menu perjalanan para pecinta kuliner Indonesia yang wajib dicoba.
Meskipun dari pusat Kota Sumenep untuk sampai ke lokasi perlu perjalanan kurang lebih 25 kilometer ke arah timur, namun masakan khas Sumenep yang tidak akan dijumpai di mana pun ini tidak akan mengecewakan dari harga hingga rasa.
“Ini recomended banget, Mas. Selain murah harganya, juga enak, gak bakalan kecewa jauh-jauh datang ke sini,” ungkap Jannah, salah satu penikmat Nasi Pocong.
Karena itah, dirinya rela antre untuk mendapatkan sebungkus Nasi Pocong di Batang-Batang tersebut. (Rif/Fiq)