Sumenep Masuk Daerah Sangat Inovatif, Bupati Busyro Unggulkan Wirausaha Muda -->

Sumenep Masuk Daerah Sangat Inovatif, Bupati Busyro Unggulkan Wirausaha Muda

Kamis, 05 November 2020, 4:07 PM
loading...

Innovative Government Award (IGA) Tahun 2020
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat sesi foto bersama usai presentasi Inovasi Unggulan Kabupaten Sumenep secara Virtual bersama Kementrian Keuangan, Bappenas, Universitas Indonesia, LIPI, Kementrian PAN dan RB, KADIN dan Badan Riset dan Inovasi Nasional. (Foto for E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Kabupaten Sumenep masuk sebagai salah satu daerah sangat inovatif versi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Kota Keris ini sejajar dengan daerah seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banyuwangi, Makassar, dan Palembang.


Sebagai daerah sangat inovatif, daerah-daerah tersebut diberikan kesempatan memaparkan inovasi unggulan daerah masing-masing di hadapan para tim penilai yang berasal dari Kemendagri, Kementerian Keuangan, Bappenas, Universitas Indonesia, LIPI, Kementerian PAN dan RB, KADIN dan Badan Riset dan Inovasi Nasional, yang dilaksanakan secara virtual pada tanggal 4 November 2020 kemarin.


Inovasi unggulan yang dipresentasikan Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim adalah Wirausaha Muda. Program Wirausaha Muda bertujuan untuk menyiapkan tenaga-tenaga muda terampil, sehingga bisa menciptakan usaha sendiri. Sebab, hampir 30 persen lebih penduduk Sumenep berusia 16-30 tahun.


Bupati Busyro menjelaskan, ada beberapa keunggulan dari Program Wirausaha Muda Sumenep (WMS). Model pengembangan Wirausaha Muda tersebut diakui banyak pihak bukan hanya satu-satunya di Jawa Timur, tapi juga secara Nasional.


Ada tiga tahapan yang dilaksanakan pada  Program Wirausaha Muda. Pertama, Pra Inkubasi. Tahap ini diawali dengan seleksi calon peserta pelatihan dilanjutkan dengan pelatihan yang meliputi: pendalaman teori, simulasi, testimoni wirausaha dan pelatihan mengenai teknologi produksi, manajemen SDM/keuangan/pemasaran, dan rencana bisnis. Pasca pelatihan diadakan seleksi kembali untuk menentukan calon tenant.


Kedua, tahap Inkunbasi. Pada tahap ini para anggota Wirausaha Muda mendapatkan bantuan alat produksi, pendampingan teknologi, produksi/pengolahan di rumah produksi (kab/4 kec), manajemen, akses pasar serta fasilitasi pembiayaan/modal usaha dari BPRS Bhakti Sumekar.


Selanjutnya tahap Pasca Inkubasi. Pada tahap ini, Inkubator melepas tenant menjadi wirausahawan dalam satuan manajemen usaha Rumah Produksi Kabupaten, Rumah Produksi Kecamatan, dan Home Industry.


Tentu saja meski sudah dilepas, komunikasi dan layanan konsultasi tetap dilakukan secara berkala dengan terbentuknya Holding Company WMS Corporation.


“Program wirausaha muda ini banyak diapresiasi banyak pihak, salah satunya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Layak Pemuda tahun 2018,” tegas Bupati Sumenep dua periode itu.


Ia juga menuturkan, melalui program tersebut berdampak nyata terhadap pembangunan Kabupaten Sumenep. Di antaranya penurunan angka pengangguran, meningkatnya usaha kecil, peningkatan pendapatan perkapita serta menurunya angka ketimpangan sosial.


Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi menuturkan, bahwa keberhasilan Sumenep masuk 12 besar Daerah Sangat Inovatif tidak lepas dari upaya Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan kualitas dan kuantias inovasi di Kabupaten Sumenep dalam segala bidang.


Tahun ini, lanjut mantan Kepala Diskominfo Sumenep itu, Kabupaten Sumenep mengirimkan 147 Inovasi daerah pada ajang Innovative Government Award (IGA) yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri. Dari 147 inovasi, yang terverifikasi sebanyak 96 inovasi yang terdiri dari aspek pelayanan publik sebanyak 96 inovasi, tata kelola pemerintahan sebanyak 15 inovasi dan urusan lainnya sebayak 14 inovasi.


“Prestasi ini patut kita syukuri, sebab pada tahun 2019 Indeks Inovasi kabupaten Sumenep berada di peringkat 124 secara Nasional,” tegas Yayak. (RK/Fiq)

TerPopuler