Mengenal Lebih Dalam Pantai Keris Gersik Putih -->

Mengenal Lebih Dalam Pantai Keris Gersik Putih

Kamis, 02 Juli 2020, 1:48 PM
loading...
Pantai Keris
Suasana para pengunjung di Pantai Keris di sore hari. (Foto Helmy/E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Kabupaten Sumenep yang terletak di ujung timur Pulau Madura memang kaya dengan pulau-pulau kecil dan pantai di dalamnya. Tentu, masalah keindahan tak perlu dipertanyakan lagi.

Soal pantai, baru-baru ini pecah perbincangan di masyarakat Sumenep tentang destinasi wisata Pantai Keris di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura. Meski baru hadir di perpariwisataan Sumenep, Pantai Keris tak kalah eksotis dari pantai lainnya.

Di sana pengunjung akan disuguhi dengan hamparan pasir putih menjulur ke selatan serupa bentuk keris. Di pagi hari pengunjung bisa menikmati sunrise. Sedangkan sore hari keindahan sunset sangat memukau.


Bentuk pantai yang tak lazim menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Setidaknya saban hari ada puluhan pengunjung berbondong-dondong mengunjungi Pantai Keris.

“Ini kan baru jadi, setiap harinya kisaran pulahan pengunjung. Kalau seratus masih belum,” ujar Faroman Zaki, Koordinator Sub Pelayanan Pantai Keris, Rabu (1/07/2020).

Pantai Keris
Jalan setapak menuju Pantai Keris di Gersik Putih. (Foto Helmy/E-KABARI)

Jalan Setapak Menuju Pusat Pantai

Untuk sampai di Pantai Keris di Desa Gersik Putih, pengunjung bisa melewati dua jalur, yaitu jalur laut dan jalur darat.

Untuk jalur laut bisa memakai peruhu dari Pelabuhan Kalianget, sedangkan jalur darat bisa melalui jalan di sebelah barat Pasar Gapura ke arah selatan, tepatnya di depan Markas Polsek Gapura.

Setelah melewati Gudang Garam Gersik Putih, pengunjung juga harus melawati jalan yang tidak beraspal hingga sampai di jembatan bambu. Untuk menginjakkan kaki di pasir putih serupa keris itu, pengunjung juga harus menempuh jalan kaki ke selatan sejauh kurang lebih satu kilometer.

Pada Rabu (1/07/2020) kemarin, di jalan setapak menuju pusat Pantai Keris terlihat sejumlah warga sedang membersihkan jalan menuju pantai. Syarkawi, warga setempat mengatakan bahwa Pantai Keris sudah lama dikenal warga setempat, tetapi baru viral beberapa pekan yang lalu.

Untuk memudahkan pengunjung, para pemuda setempat mulai membersihkan akses menuju Pantai Keris. Menurutnya, saat ini pantai tersebut dalam pengelolaan pemuda setempat.

“Yang mengelola pemuda-pemudanya,” kata Syarkawi, usai ikut bersih-bersih.

Pantai Keris
Jembatan bambu yang memicu adrenalin menuju Pantai Keris Gersik Putih. (Foto Helmy/E-KABARI)

Sementara itu, Faroman Zaki selaku Koordinator Sub Pelayanan Pantai Keris mengatakan, untuk saat ini wisata tersebut tidak dipungut biaya. Meski begitu, pihaknya berharap nantinya ada pengunjung yang memberikan kontribusi untuk pembangunan akses menuju pantai.

“Untuk saat ini belum ada. Tapi jika ada pengunjung yang memberi, kami tak menolak dan hasilnya akan dibuat untuk pembangunan jembatan di utara,” ungkapnya.

Meski menempuh akses yang masih kurang bagus, setelah sampai di pantai, lelah pengunjung akan hilang. Pasalnya, bentangan pasir akan menyihir siapa saja untuk berfoto-foto dari berbagai sisi.

Selain bentangan pasir, ada banyak spot foto yang bisa dijadikan tempat foto, di antaranya baling-baling di tambak garam, sampan-sampan di sungai kecil yang sangat indah di sore hari, dan terbenamnya matahari di ufuk barat (sunset).

Pantai Keris
Para pemuda dan warga Gersik Putih saat kerja bakti memperlebar jalan menuju Pantai Keris. (Foto Helmy/E-KABARI)

Pokdarwis Mulai Berbenah

Pelayanan dan kemudahan akses dalam wisata tentu menjadi harapan utama para pengunjung. Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mulai berbenah memperbaiki akses menuju Pantai Keris.

Pada Rabu (1/07/2020) kemarin, Divisi Sub Pelayanan Pokdarwis Gersik Putih sedang membersihkan sampah yang ada di pantai, sementara beberapa lainnya membersihkan jalan di sebelah utara pantai.

Koordinator Sub Pelayanan, Faroman Zaki mengatakan, ia dan beberapa anggotanya sudah beberapa kali membersihkan pantai. Sampah-sampah yang berserakan bukan sampah dari masyarakat sekitar, melainkan sampah kiriman dari pulau seberang.

“Jadi, tolonglah jangan buang sampah ke laut, lebih baik dikubur,” pintanya.

Ke depan, ia dan pengurus Pokdarwis lainnya merencanakan beberapa pembangunan. Salah satunya yaitu pembangunan jembatan, pelebaran jalan, tempat duduk pengunjung, dan toko-toko untuk melayani pengunjung.

“Ini masih dalam perencanaan (red),” pungkas Zaki. (Helmy/Fiq)

TerPopuler