Sambut Awal Tahun 2020 dengan Kegiatan Positif, Ini yang Dilakukan FMS -->

Sambut Awal Tahun 2020 dengan Kegiatan Positif, Ini yang Dilakukan FMS

Rabu, 01 Januari 2020, 7:10 AM
loading...
Sambut Awal Tahun 2020 dengan Kegiatan Positif, Ini yang Dilakukan FMS
Kegiatan Refleksi Akhir Tahun oleh Forum Mahasiswa Sumenep, Selasa (31/12/2019) malam. (Foto for E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Menyambut momentum awal tahun 2020, Forum Mahasiswa Sumenep (FMS) menggelar Refleksi Akhir Tahun dengan tema "Ekonomi Development & Outlook Sumenep 2020", Selasa (31/12/2019) malam.

Kegiatan yang berlangsung di Pandawa Coffe & Food Jl. Delima Bangselok tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Sumenep dan beberapa organisasi kepulauan dan daratan.

Hadir pula Kepala Badan Perancanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Yayak Nurwahyudi sebagai narasumber dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Ketua Umum Forum Mahasiswa Sumenep (FMS), Khairur Rasidi menyebut kegiatan malam tadi diadakan guna mengisi momentum awal tahun yang biasanya dirayakan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat.

"Kegiatan ini diadakan atas dasar spontanitas ide yang saya dapatkan dari hasil renungan mengenai perayaan akhir tahun yang biasanya hanya diisi dengan bakar-bakar ikan saja," ungkapnya, Selasa (31/12/2019) malam.

Menurut Rasidi, momentum akhir tahun, terutama bagi aktivis dan mahasiswa, seharusnya diisi dengan hal-hal yang positif, inovatif, dan produktif. Salah satu contohnya adalah berdiskusi tentang arah pembangunan di Kabupaten Sumenep.

"Kegiatan ini akan berlanjut. Kita akan laksanakan satu bulan satu kali, mengajak beberapa stakeholder Sumenep untuk berdiskusi langsung dengan beberapa mahasiswa," tuturnya.

Hingga berakhir, diskusi tersebut berlangsung hangat. Para peserta mulai fokus pada pengembangan nasib petani dan nelayan, karena Kota Sumenep secara geografis merupakan kota agraris dan kepulauan.

"Kota Sumenep ini seperti yang kita ketahui merupakan kota agraris dan kota yang memiliki banyak pulau. Maka seharusnya pemerintah harus fokus pada pengembangan petani dan nelayan guna memajukan perekonomian masyarakat Sumenep ke depan," kata Dimas, memantik diskusi.

Pemerintah juga harus memandang lokasi-lokasi terpencil yang terisolir di Kabupaten Sumenep. Nasib mereka di wilayah yang minim akses itu menjadi persoalan yang belum teratasi hingga saat ini.

"Pemerintah harusnya juga memandang pada pertumbuhan daerah-daerah terpecil, seperti wilayah kepulauan yang masih minim pembangunan infrastruktur dan penyediaan listriknya," tegas Dimas.

Kepala Bappeda Sumenep, Yayak Nurwahyudi menanggapi hangat masukan dari beberapa peserta diskusi dan menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang pemerintah kerjakan hari ini fokus pada poros kota.

"Pembangunan infrastruktur hari ini kita fokus pada Poros Kota. Seperti di Lingkar Utara misalnya," kata Pak Yayak, panggilan akrab Kepala Bappeda Sumenep itu.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang merata di Sumenep tidak bisa dilakukan serentak. Akan tetapi, bukan berarti Pemerintah Daerah tidak memprioritaskan pembangunan wilayah kepulauan.

"Karena APBD kita masih tergolong minim, maka pembangunan infrastruktur ini tidak bisa dilakukan secara serentak antara daratan dan kepulauan. Kalau mau hari ini kita fokus pada kepulauan, maka konsekuensinya infrastruktur di daratan sedikit tidak terawat" terang Yayak. (WY/Fiq)

TerPopuler