Sepuluh Tahun Anaknya Hidup dalam Kurungan, Keluarga Bocah di Pamekasan Berharap Ada Keajaiban -->

Sepuluh Tahun Anaknya Hidup dalam Kurungan, Keluarga Bocah di Pamekasan Berharap Ada Keajaiban

Sabtu, 05 Oktober 2019, 7:32 PM
loading...
Sepuluh Tahun Anaknya Hidup dalam Kurungan, Keluarga Bocah di Pamekasan Berharap Ada Keajaiban
Latifah saat memasukkan Efendi ke kurungan tempat anaknya tinggal selama ini. (Foto Ir/E-KABARI)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Muhammad Efendi, putra ketiga dari pasangan suami istri Hamzah (40) dan Latifah (35), warga Dusun Beringin, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, harus menjalani kehidupannya dengan cara dikurung.

Efendi, panggilannya, harus tinggal di gubuk kecil berukuran 1x1 yang sengaja dibuatkan oleh kedua orang tuanya sendiri sebagai tempat tinggal khusus untuk bocah berusia 12 tahun tersebut.

Bukan tanpa alasan Efendi dikurung. Kata Latifah, ibunya, sejak masih kecil Efendi bisa dibilang anak yang hiperaktif, sehingga membutuhkan penjagaan yang ekstra. Sebab jika tidak, Efendi bisa hilang main kemana-mana.

Sementara, Latifah dan suaminya tak bisa terus menjaga Efendi. Mereka harus sama-sama bekerja untuk menyambung hidup. Maklum, kehidupan yang serba kekurangan lagi-lagi menjadi alasan. Sehingga dengan kondisi itu, keduanya mengurung efendi supaya aman.

"Kami sengaja mengurung anak kami agar bisa bekerja dan menyambung hidup, karena masih ada tiga putra kami yang harus dikasih makan," cerita Latifah kepada E-KABARI, Sabtu (05/9/2019).

Latifah dan suaminya dulu sudah pernah membawa Efendi ke RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Mereka membawa anak ketiganya itu ke poli anak, dan kata dokter Efendi menderita penyakit syaraf.

Sayangnya, meski penyebab Efendi terlalu hiperaktif diketahui, kedua orang tuanya tak bisa berbuat banyak. Keterbatasan biaya juga tidak adanya yang bisa mengantar ke rumah sakit membuat pemeriksaan tidak berlanjut sampai saat ini.

"Kami tidak ada yang antar karena rumah sakitnya jauh dan tak ada biaya untuk wir wirinya. Bulan kemarin dari pihak Puskesmas mengantar kami untuk periksa Efendi lagi, tapi itu hanya berjalan tiga kali dan sekarang Efendi kami kurung lagi," ujar Latifah, sedih.

Ia menginginkan anaknya sembuh dan bisa berjalan, juga bisa bermain seperti anak lainnya. Bahkan, Latifah dan suaminya sangat sedih anak ketiganya itu dibilang gila, padahal kata dokter hanya sakit syaraf dan bisa sembuh.

"Hari ini ada beberapa orang yang datang dan ingin membantu, saya dan suami sangat berterima kasih. Akan tetapi, saya juga kebingungan siapa nanti yang akan bantu saya jika anak saya dibawa ke Surabaya, dan darimana biaya untuk hidup selama ada di sana," ungkapnya cemas.

Karena itu, Latifah dan suaminya berharap ada keajaiban, sehingga anaknya itu benar-benar bisa sembuh. Karena bagaimanapun, mengurung anak sendiri selama sepuluh tahun sangat membuat keduanya sedih, namun tak bisa apa-apa. (Ir/Fiq)

TerPopuler