Gandeng DPKS, STIT Al Karimiyyah Sumenep Kaji Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0 -->

Gandeng DPKS, STIT Al Karimiyyah Sumenep Kaji Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0

Minggu, 06 Oktober 2019, 8:14 PM
loading...
Gandeng DPKS, STIT Al Karimiyyah Sumenep Kaji Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0
Kajian Pendidikan membahas Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0 hasil kerjasama STIT Al Karimiyyah dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep. (Foto for E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah (STIT) Al Karimiyyah Beraji, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar Kajian Pendidikan bertema 'Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0', Minggu (06/10/2019) pagi.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Asosiasi Bidik Misi STIT Al Karimiyyah bekerja sama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) itu, berlangsung di ruang Micro Teaching kampus setempat.

Kajian tersebut diikuti sebanyak 50 mahasiswa STIT Al Karimiyyah yang terdiri dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), juga mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI).

Ketua STIT Al Karimiyyah yang sekaligus Ketua DPKS, Dr. Ach. Syaiful, M.Pd.I mengungkapkan, kajian akademik hasil kerjasama dua lembaga itu merupakan upaya untuk mencari formula menghadapi tantangan pendidikan di era Industri 4.0.

“Ini untuk mencari formula-formula pendidikan di era Industri 4.0 yang cocok bagi kaum milenial. Kita berkomitmen akan terus berupaya mencari terobosan pendidikan di Kabupaten Sumenep” terangnya.

Sementara Ketua Prodi MPI STIT Al Karimiyyah, Fawaid Zaini mengatakan, kajian tersebut diadakan untuk memancing emosi mahasiswa dalam menjawab tantangan pendidikan di era industri ini.

Mahasiswa, kata dia, harus peka dan mampu mengimbangi kemajuan yang semakin pesat agar tidak tergilas laju roda zaman yang tak terbendung.

"Targetnya sebagai pengembangan potensi diri mahasiswa agar memiliki jiwa kritis melalui adanya kajian pendidikan," terang Fawaid.

Pihaknya menginginkan mahasiswa benar-benar bisa membaca pola pendidikan di masa yang akan datang pasca kegiatan tersebut. Sehingga, mereka mampu menunjukkan jati diri sebagai pioner kemajuan pendidikan.

"Tadi saya sudah suruh agar mahasiswa nanti selalu mengadakan kajian, seperti kajian tokoh dan filsafat, juga yang lainnya" imbuh Fawaid.

Dr. Musleh Wahid, M.Pd yang menjadi pemateri dari DPKS dalam kajian tersebut menegaskan, pendidikan di era Industri 0.4 mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Karena itu, diperlukan adanya penyeimbang antara kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dengan Iman dan Taqwa (IMTAQ) dalam diri mahasiswa.

"Tantangan pendidikan di era 0.4 sangat besar, baik yang positif dan negatif, sehingga perlu adanya keseimbangan antara IPTEK dan IMTAQ," ungkapnya.

Selain Musleh sebagai pemateri, Ketua STIT Al Karimiyyah yang sekaligus Ketua DPKS, serta Ketua Prodi MPI, hadir pula jajaran Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Amiruddin dari jajaran pimpinan Kampus PATOT itu. (LPM/Fiq)

TerPopuler