Dinkes Pamekasan Gelar Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku -->

Dinkes Pamekasan Gelar Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku

Selasa, 30 Juli 2019, 12:57 PM
loading...
Dinkes Pamekasan Gelar Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Suasana Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Bagi Tenaga Kesehatan yang digelar oleh Dinkes Pamekasan. (Foto Ir/E-KABARI)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengadakan Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Bagi Tenaga Kesehatan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di salah satu rumah sakit yang ada di Pamekasan selama dua hari, yakni dari tanggal 30-31 Juli 2019.

Kasi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Pamekasan, Riski Syamlan mengatakan, tenaga kesehatan yang dimaksud sebagai sasaran kegiatan adalah petugas promosi kesehatan dan bidan koordinator puskesmas di Kabupaten Pamekasan.

"Kami melaksanakan kegiatan ini bertujuan agar petugas promosi dari puskesmas mengerti bagaimana media-media efektif yang bisa digunakan untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat ataupun ke kader," ungkapnya, Selasa (30/07/2019).

Bagi para petugas yang hadir dalam orientasi tersebut, Riski berharap mereka bisa menyalurkan ilmunya ke kader-kader kesehatan, dan mampu memberikan materi-materi berupa media yang ada atau dengan penyuluhan.

"Targetnya, yaitu bagaimana masyarakat bisa merubah perilakunya menjadi hidup bersih dan sehat," jelas Riski.

Dinkes Pamekasan Gelar Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Suasana Pertemuan Orientasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Bagi Tenaga Kesehatan yang digelar oleh Dinkes Pamekasan. (Foto Ir/E-KABARI)

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, yang diwakili oleh Kepala Bidan dan Pemberdayaan Masyarakat, Malik Afif, S.K.M., M.Kes. memaparkan bahwa dalam membuat strategi komunikasi harus dimulai dengan analisa situasi.

"Kemudian punya motivasi apa, hambatan apa, sehingga nantinnya hasil dari analisa bisa menghasilkan, termasuk media," ucapnya.

Dengan begitu, nantinya petugas kesehatan tidak lagi bekerja secara asal. Mereka, kata Malik, bekerja berdasar analisa situasi sesuai dengan permasalahan yang ada di masing-masing wilayah.

"Contoh penyuluhan dilakukan di sekolah. Selama ini yang terjadi, teman-teman petugas kesehatan itu menyamaratakan media, padahal sasarannya berbeda," paparnya.

Hal itulah yang diajarkan dan diskusikan Malik kepada petugas puskesmas dalam orientasi tersebut, agar mereka mulai melihat siapa dan bagaimana sasaran promosinya.

"Kalau sasarannya remaja, maka bukan lagi konvensinal medianya. Tapi bisa seperti ular tangga, atau nanti bikin video atau lomba dance dan sebagainya, itu sebagai media mereka melakukan penyuluhan di sana," sambung Malik.

Terakhir, ia mengimbau petugas promosi bahwa untuk melakukan komunikasi harus dilakukan sesuai segmentasi sasarannya, agar target promosi bisa berhasil sesuai dengan harapan. (Ir/Rif/Fiq)

TerPopuler