Antisipasi Kebakaran Gas LPG, FRPB Pamekasan Gelar Pelatihan dan Simulasi -->

Antisipasi Kebakaran Gas LPG, FRPB Pamekasan Gelar Pelatihan dan Simulasi

Minggu, 14 Juli 2019, 8:27 AM
loading...
Antisipasi Kebakaran Gas LPG, FRPB Pamekasan Gelar Pelatihan dan Simulasi
Pelatihan Simulasi Pencegahan Kebakaran Gas LPG oleh FRPB di Warung Mas Ateng, Jalan Cokroatmojo 77 Pamekasan. (Foto Ir/E-KABARI)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar Pelatihan Simulasi Pencegahan Kebakaran Gas LPG di Warung Mas Ateng, Jalan Cokroatmojo 77 Pamekasan, Sabtu (13/07/2019).

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 15.30 WIB itu dihadiri sejumlah unsur relawan, di antaranya anggota FRPB, Pramuka, Rapi, Orari, KSR Unira, dan Mahapala.

Koordinator FRPB Pamekasan, Budi Cahyono menjelaskan, simulasi tersebut dilakukan pihaknya secara rutin. Seluruh anggota FRPB dan relawan yang tergabung selalu siap membantu dengan sukarela.

"Pelatihan, sosialisasi kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana kebakaran akibat kompor gas ini, kita adakan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi Relawan Penanggulangan Bencana Kebakaran, dan relawan lainnya. Sehingga, nantinya dengan ilmu dan pengetahuan yang didapat, bisa mereka sosialisasikan kepada masyarakat luas," ungkap Budi.

Supervisor Pusdal Ops Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan itu menegaskan, jika masyarakat mengalami kejadian kebakaran akibat kompor gas, janganlah panik. Kondisi harus tetap tenang, sehingga bisa mencari solusi dengan baik.

Budi pun menjelaskan bahwa tidak ada ceritanya gas LPG meledak. Yang ada, kata dia, karena kebocoran gas dan selang kompor yang rusak.

"Kita harus cek minimal 2 tahun sekali, kita harus ganti selang dengan selang yang baru, jika tabung LPG sudah karat jangan diterima," imbuhnya.

Sementara Ana, salah satu warga yang mengikuti pelatihan simulasi tersebut mengaku awalnya dia ketakutan sewaktu diminta untuk mencoba mematikan selang kompor yang terbakar.

"Saya sangat ketakutan dan gemetaran, saya mengira itu akan terasa sangat panas, dan bisa membakar saya pula. Tapi setelah diyakinkan dan didampingi oleh ahlinya, saya memberanikan diri. Dan ternyata benar, selangnya ternyata tidak panas saat saya matikan memakai jari tangan saya," tuturnya, Minggu (14/07/2019).

Menurut Ana, kegiatan itu sangat penting, terutama bagi kaum ibu yang kebanyakan waktunya dihabiskan di dapur untuk memasak.

"APAR saya kira juga sangatlah penting, jika setiap rumah bisa memilikinya. Meski kita semua tentunya tidak menginginkan kebakaran itu terjadi pada kita, akan tetapi antisipasi itu sangatlah penting," imbuhnya (Ir/Fiq)

TerPopuler