Demo Tiga Tahun Kepemimpinan Busyro-Fauzi, Mahasiswa Pulang Luka -->

Demo Tiga Tahun Kepemimpinan Busyro-Fauzi, Mahasiswa Pulang Luka

Rabu, 27 Februari 2019, 1:48 PM
loading...
Mahasiswa dan Satpol PP terlibat saling dorong saat demo Tiga Tahun Kepemimpinan Busyro-Fauzi di depan Kantor Pemkab Sumenep. (Foto Rif/E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Aksi evaluasi tiga tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur di Kantor Pemkab setempat berakhir ricuh, Rabu (27/2/2019).

Bahkan, salah seorang aktivis yang tergabung di Fron’t Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) mengalami luka di bagian bibir yang diduga terkena pukulan oknum Satpol PP.

Kericuhan itu berawal saat mahasiswa meminta bertemu bupati untuk meminta klarifikasi tuntutan mereka. Sayangnya, orang nomor satu dilingkungan Pemkab itu tak kunjung datang.

Akhirnya, massa memilih masuk paksa ke kantor Pemkab Kota Sumekar melalui pintu bagian timur.

Namun, upaya masuk paksa dihadang oleh petugas dari Polres Sumenep dan Satuan Polisi Penegak Peraturan Daerah. Saat penghadangan, terjadi keributan dengan petugas hingga saling dorong antara kedua belah pihak.

Tak hanya itu, juga sempat terjadi adu jotos yang mengakibatkan mahasiswa atas nama Junaidi mengalami luka di bibir. Dampaknya, mahasiswa mengamuk dan memaksa mengejar oknum Satpol PP yang diduga melakukan pemukulan sampai nyaris adu jotos.

Untungnya, aksi itu berhasil dilerai oleh petugas kepolisian. Namun, itu juatru membuat mahasiswa semakin marah dan langsung ke kantor Satpol PP mengejar oknum yang diduga memukul massa.

Sesampainya di kantor Satpol PP, kembali nyaris adu jotos oknum Satpol PP nyaris. Namun, masih berhasil dilerai pula.

“Kami minta oknum yang memukul hingga bibir kami pecah keluar dan pertemukan kepada kami. Jangan sampai dilindungi,” teriak Korlap Aksi, Junaidi.

Dia meminta oknum Satpol PP AM (inisial, Red) untuk menemui massa dan meminta maaf.

“Ternyata sampai saat ini tak keluar. Kami pulang saja, percuma menunggu tak bertanggungjawab,” ucapnya.

Kabid Trantibum dan Linmas Fajar Santoso mengaku tidak melihat ada pemukulan. Kalaupun sempat ada tawuran, kata dia, itu cuma sedikit.

“Kami tidak melihat adanya pemukulan. Silakan dibuktikan,” tuturnya.

Sebenarnya, aksi terkait tersebut Evaluasi Tiga Tahun Kepemimpinan Bupati-Wabup itu awalnya berlangsung damai. Namun, kemudian berlangsung ricuh hingga nyaris terjadi adu jotos dan diduga ada pemukulan oleh oknum Satpol PP. (Rif/Fiq)

TerPopuler