Sejak Januari, BNN Tetapkan 35 Tersangka Kasus Narkotik -->

Sejak Januari, BNN Tetapkan 35 Tersangka Kasus Narkotik

Selasa, 27 Maret 2018, 6:41 AM
loading...
Ilustrasi narkotik. [Foto Maximum/Thinkstock]

E-KABARI.COM, JAKARTA - Badan Narkotika Nasional (BNN) menetapkan 35 orang sebagai tersangka dalam 13 kasus narkotik yang terungkap sejak Januari akhir hingga Februari 2018.

"Ada 13 kasus yang kita ungkap selama satu bulan dari Januari sampai Februari," ucap Kepala BNN Komisaris Jenderal Heru Winarko, dialam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/3).

Dari 13 kasus tersebut, BNN telah mengumpulkan barang bukti narkotika berupa 150.777 kilogram sabu, 89.030 kilogram butir ekstasi, 11.464 kilogram bentuk tablet, 1.211 kilogram kristal putih, 54 gram pecahan tablet merah dan 9.974 kilogram bentuk serbuk.

"Hari ini barang bukti narkotika dari 13 kasus tersebut akan dihancurkan," ucapnya.

Heru mengatakan 13 kasus terjadi di Sumatera dan Jawa, khususnya Bekasi, Tangerang dan Bandara Juanda di Surabaya. Ia memaparkan berbagai modus operandi yang diterapkan oleh para pelaku untuk menyembunyikan narkotik.

"Ada yang dikemas dalam kemasan teh, dimasukkan ke dalam sepatu sampai pakaian dalam, " ujarnya.

Menurutnya, pergerakan jaringan narkotik ini bersifat dinamis, sehingga membutuhkan strategi yang lebih dinamis untuk mengungkapnya.

"Contohnya seperti akhir tahun lalu di Kepri (Kepulauan Riau) kita dapat 1,3 ton lebih, sehingga mereka bergeser ke Kalimantan lewat darat, jadi strategi ini harus kita telusuri terus," ucap Heru.

Kepala BNN menetapkan target memberantas 26 sindikat pada 2018. "Jika mereka lakukan perlawanan maka kita akan melakukan tindakan tegas terhadap bandar-bandar ini."

Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari menyebut narkotik dapat masuk ke Indonesia tidak hanya melalui jalur laut, tetapi juga melalui darat dan udara.

Ia mengatakan wilayah yang rentan menjadi lokasi penyelundupan yaitu Sumatera sampai Kalimantan. Namun, para penyelundup bisa pindah beroperasi di Indonesia Bagian Tengah atau Timur dan mengganti jalur penyelundupan setelah tahu diawasi oleh BNN.

"Seperti yang terjadi sekarang, kita lagi giat-giatnya melakukan pemberantasan pengawasan di pantai timur Sumatera sampai pantai barat dan Utara Kalimantan melalui laut. Tetapi kita temukan sekarang mereka tidak melalui laut tapi jalur darat," kata Arman kepada CNNIndonesia.com.

Ia menjelaskan penyelundup memasukkan narkotik melalui perbatasan Malaysia dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

"Ini menunjukkan bahwa mereka tidak akan berhenti, mereka akan mencari jalur lain jika jalur yg selama digunakan telah diketahui petugas," ujar Arman.

Penyelundupan, kata Arman, juga dapat dilakukan melalui jalur udara. Narkotik dalam jumlah tidak terlalu besar dapat dimasukkan ke dalam barang dan dibawa ke kabin.

"Airport perlu mendapatkan pengawasan karena jumlah penyelundupan barang yang tidak terlalu besar bisa dibawa masuk ke kabin," ujarnya.

Sumber: CNN Indonesia

TerPopuler