Gara-gara Pembengkakan Tagihan, PLN Sumenep Dikomplain Warga -->

Gara-gara Pembengkakan Tagihan, PLN Sumenep Dikomplain Warga

Kamis, 08 Maret 2018, 10:06 AM
loading...
Warga Pandian, Sumenep saat mendatangi Kantor PLN setempat. [Foto Arif A./E-KABARI]

E-KABARI.COM, SUMENEP – Akibat tagihan listrik membengkak, warga Desa Pandian, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendatangi Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) setempat, Rabu (7/03/18) kemarin.

Aisyah, warga Desa Pandian dimaksud komplain karena tagihan listriknya setiap bulan terus naik. Dari semula hanya Rp 470 ribu, kini menjadi tagihannya Rp 1.400.000.

”Tagihan listrik saya terus naik, pada bulan Januari masih di tarif Rp 470 ribu, kemudian pada bulan Februari naik lagi menjadi Rp 700 ribu, dan pada bulan Maret ini kembali naik mencapai Rp 1.400.000,” katanya saat datang ke kantor PLN.

Aisyah mengaku tidak tahu tagihannya bisa naik sebegitu pesat perbulan. Makanya, ia datang ke kantor PLN untuk konfirmasi hal tersebut.

“Saat saya konfirmasi dan mempertanyakan berlipat gandanya tagihan listrik tersebut, petugas PLN malah menjawab akan mengecek ulang,” ungkapnya, kecewa.

General Manager PT PLN Distribusi Sumenep, Dwi Kusnanto menyatakan masalah komplain naiknya tarif dasar listrik tersebut sudah biasa. Sebab, itu tidak hanya terjadi di Sumenep, melainkan di sejumlah daerah di Madura pun sama.

Namun, masyarakat diperkirakan banyak belum mengetahui hal ini. Sehingga, manajer PLN itu mengimbau masyarakat harus tahu bahwa masa kontrak meteran pasca bayar sudah habis pada bulan Oktober 2017 lalu.

“Kemudian pada bulan November dan Desember hingga Januari 2018 tidak ada pembaca meteran. Sehingg,a itu muncullah dua opsi yakni lebih tagih dan kurang tagih,” terangnya.

Sayang, tidak ada penjelasan lebih jauh mengenai solusi masalah itu. Padahal, komplain dari pelanggan sangat mungkin terjadi lagi.

Reporter: Arif A. | Editor: Raka

TerPopuler