SAMPANG, E-KABARI.com - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur menggelar Pembukaan Survei Akreditasi RSUD Ketapang dan Puskesmas se-Kabupaten Sampang Tahun 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Trunojoyo Kabupaten Sampang, Kamis, 9 November 2023 malam.
Kepala Dinkes KB Sampang dr. Abdullah Najich menyampaikan, akreditasi ataupun rehabilitasi seharusnya bisa dilakukan beberapa tahun silam. Namun karena Covid-19, hal tersebut tertunda.
"Seluruh Indonesia tertunda semua, kami berkewajiban untuk meningkatkan mutu layanan dengan terstandarisasi berupa akreditasi ini," jelas Najich.
Kepala Dinkes KB Sampang itu juga mengungkapkan, setiap Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Masyarakat wajib untuk diakreditasi sesuai dengan amanah Permenkes No. 75 Tahun 2014.
Adapun segala syarat, baik sarana dan pelayanan harus disiapkan sesuai dengan elemen penilaian akreditasi.
"Saya berharap rangkaian Akreditasi Puskesmas se-Sampang tersebut berjalan dengan lancar dan bisa mendapatkan predikat Pratama," ujar Najich.
Sementara Bupati Sampang H. Slamet Junaidi yang menghadiri Pembukaan Survei Akreditasi RSUD Ketapang dan UPTD Puskesmas se-Kabupaten Sampang, mengapreasiasi gelaran tersebut.
Ia meminta dan mengingatkan agar semua tempat layanan kesehatan masyarakat di Sampang lebih mengutamakan kulitas layanan, dan bukan sisi kuantitasnya saja.
Bahkan Haji Idi, sapaan akrab Bupati Sampang, berharap kinerja tenaga kesehatan berorientasi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan tidak berorientasi kepada profit semata.
"Saya ingin ada tim survei yang menilai kinerja tentang bagaimana kita melakukan pelayanan kepada masyarakat," pinta Haji Idi ketika sambutan, Kamis malam.
Bupati Sampang itu mengakui, dari 22 Puskesmas yang ada di Kota Bahari, hanya 17 Puskesmas yang layak. Sementara sisanya masih kurang layak.
"Seperti Puskesmas Tanjung, Mandangin, dan Puskesmas Karang Penang," tuturnya.
Menurut Bupati, kunci sukses keberhasilan dalam memajukan layanan kesehatan adalah yang menyeluruh, baik vertikal ataupun yang horizontal.
"Kebersamaan yang menyeluruh berupa sinergitas menjadi indiktor utama keberhasilan," tegas Haji Idi. (Madas/Rfq)