Teka-Teki Jabatan Baru Istri Politisi PKB Sumenep di Era Bupati Fauzi Wongsojudo -->

Teka-Teki Jabatan Baru Istri Politisi PKB Sumenep di Era Bupati Fauzi Wongsojudo

Selasa, 05 September 2023, 4:45 PM
loading...
Teka-Teki Jabatan Baru Istri Politisi PKB Sumenep di Era Bupati Fauzi Wongsojudo
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Pejabat Administrator di lingkungan Pemkab Sumenep, Kamis (31/08/2023). (Istimewa)


SUMENEP, E-KABARI.com - Jabatan baru istri politisi PKB Sumenep yang meroket di era Bupati Achmad Fauzi menunjukkan strategi politik Bupati Sumenep sulit diterka.


Ketika para politisi ramai-ramai mendepak lawannya dalam berbagai kesempatan, Bupati Fauzi Wongsojudo justru merangkul.


Salah satu yang dianggap sebagai teka-teki politik Bupati Sumenep terdapat dalam mutasi jabatan puluhan aparatur sipil negara (ASN) pada Kamis, 31 Agustus 2023.


Ada yang menilai mutasi jabatan ASN yang dilakukan Bupati Fauzi Wongsojudo pekan lalu itu memunculkan spekulasi.


Pasalnya, jabatan Kusmawati yang merupakan istri politisi PKB Sumenep Herman Dali Kusuma tiba-tiba meroket.


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana itu diberikan jabatan baru sebagai Sekretaris Dinas Sosial.


Alhasil, langkah Bupati Fauzi Wongsojudo yang notabene politisi PDI Perjuangan menaikkan jabatan istri mantan Ketua DPRD Sumenep periode 2014-2019 dari Kabid ke Sekdis dianggap penuh teka-teki.


Apakah langkah Bupati Sumenep sedang berlaku adil kepada aparatur sipil negara dengan pangkat dan kedudukannya, atau sedang mengirim isyarat politik ke PKB?


"Keputusan Bupati memberi kedudukan kepada istri politisi PKB itu multitafsir. Apakah Bupati sedang menjalankan misi politik dengan merangkul PKB atau sedang menjalankan misi pemerintahan sesuai dengan kompetensinya," kata Wildan Rasaili, Selasa, 5 September 2023.


Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Wiraraja Sumenep itu, mutasi yang dilakukan oleh setiap kepala daerah selalu memiliki dimensi politik. Hal tersebut menjadi rahasia umum.


"Pendekatan mutasi dan pengangkatan ASN idealnya melalui meritokrasi, sejauhmana kompetensi, kapabilitas dan kesesuaian dengan posisi baru yang akan ditempati. Namun jika itu tidak tampak, maka potensi pendekatan politik yang dilakukan," jelas Wildan.


Meski demikian, alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu berharap para ASN yang dimutasi tidak terlalu memusingkan urusan spekulasi politik pimpinannya.


Para ASN yang naik promosi maupun demosi harus bisa bekerja sesuai tupoksi untuk mewujudkan visi misi Bupati Sumenep dengan tagline "Bismillah Melayani".


Apalagi, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo sudah berpesan kepada seluruh ASN agar amanah jabatan baru dikerjakan sesuai tugas dan fungsinya.


Hal tersebut disampaikan Bupati Fauzi Wongsojudo pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Pejabat Administrator yang berlangsung di Pendopo Agung Keraton Sumenep Jumat lalu.


"Pejabat yang mendapat amanah jabatan baru jangan bertanya apa yang harus dikerjakan, jangan selamanya hanya menunggu perintah saja, namun hendaknya mempunyai pemikiran saya harus mengerjakan apa, supaya bisa langsung bekerja nyata," pesan Bupati. (Rfq)

TerPopuler