5 Wisata Peninggalan Sejarah di Sumenep, Hits dan Sarat Nilai Historis -->

5 Wisata Peninggalan Sejarah di Sumenep, Hits dan Sarat Nilai Historis

Minggu, 04 Desember 2022, 8:52 AM
loading...
5 Wisata Sejarah di Sumenep
Benteng VOC Kalimo'ok dan Kota Tua Kalianget, dua diantara bangunan bersejarah di Sumenep yang digandrungi kaum milenial. (Instagram @izzulmujahidin/ @merlimelown22)


SUMENEP, E-KABARI.com - Siapa bilang Sumenep hanya punya potensi wisata alam semata. Jangan salah, 5 wisata peninggalan sejarah di Sumenep ini bakal bikin Anda tercengang dengan arsitekturnya.


Menjadi bagian dari Madura, pulau kecil di Jawa Timur, tak heran jika banyak yang belum tahu bahwa Kota Sumenep menyimpan permata yang indah, penuh dengan sejarah.


5 bangunan bersejarah ada di Kota Keris tersebut, bahkan sangat hits. Tak hanya itu, tiga diantaranya juga menjadi ikon Sumenep.


Bagaimana Sumenep memiliki 5 bangunan bersejarah itu hingga kini tak lepas dari potensi dan peran Sumenep di masa lalu.
Tercacat dalam sejarah, Sumenep sempat mengalami beberapa pergantian kekuasaan dari Kerajaan Singhasari sampai Mataram.


Masa-masa itu, termasuk dari zaman Indonesia mengalami penjajahan, meninggalkan sejumlah bangunan di Sumenep yang kini hits dan sarat nilai historis.


Berikut 5 wisata peninggalan sejarah di Sumenep yang hits dan bisa kamu kunjungi pada liburan akhir pekan ini.


1. Asta Tinggi Sumenep


Saat menjelang Ramadan dan Idulfitri, Asta Tinggi menjadi wisata religi sekaligus sejarah yang tidak pernah sepi pengunjung. Baik yang hanya sekadar berziarah maupun yang menikmati sisa kejayaan para tokoh legendaris di bumi Jokotole pada zaman itu.


Kalau kamu belum tahu, Asta Tinggi merupakan kawasan pemakaman para raja di Sumenep yang berada di Desa Kebunagung, Kecamatan Kota. Dulunya, kawasan Asta Tinggi adalah daerah yang tidak berpenghuni berupa dataran tinggi dan hutan belantara. Sejak abad ke-17, daerah tersebut kerap menjadi tujuan menyepi para raja Sumenep.


Pada awal abad ke-18 sampai pertengahan, daerah pemakaman raja Asta Tinggi hanya ada dua kubah, yakni Pangeran Pulangjiwa dan Pangeran Jimat. Barulah di masa Panembahan Sumolo, dilanjutkan dengan pembangunan di sebelah timur yang diberi nama Asta Raja dengan pagar yang terbuat dari susunan batu tanpa perekat.


2. Keraton Sumenep


Keraton Sumenep menjadi salah satu wisata sejarah yang paling ramai dikunjungi menjelang libur. Konon, keraton ini dulunya disebut dengan Keraton Pajagalan yang dibangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Sumolo, penguasa Sumenep abad XXXI, di Kelurahan Pajagalan.


Bangunan Keraton Sumenep terdiri dari beberapa bagian, mulai Gedong Negeri, Pengadilan Keraton, Paseban, dan beberapa bangunan pribadi milik keluarga keraton. Ada juga pemandian Putri Taman Sare yang airnya diyakini memiliki berbagai khasiat, lho.


Kalau memulai dari sisi selatan, kamu akan disambut dengan daftar nama-nama Raja dan Bupati Sumenep. Faktanya, Keraton Sumenep ternyata menyimpan prasasti berupa wasiat Panembahan Sumolo, yang menyampaikan bahwa tanah dan bangunan keraton tidak bisa dirusak maupun diwariskan.


3. Masjid Agung Sumenep


Asal kamu tahu, dulu Masjid Agung Sumenep dikenal dengan Masjid Panembahan Sumolo. Itu karena masjid tersebut dibangun pada masa pemerintahan Panembahan Sumolo, penguasa Semenep XXXI, setelah pembangunan kompeks Keraton Sumenep dengan arsitek yang sama, Lauw Piango.


Masjid Jamik atau Masjid Keraton Sumenep menggabungkan berbagai unsur budaya dalam arsitektur bangunannya, seperti Persia, Arab, India, China, dan Jawa. Pola ini seperti merepresentasikan keberagaman etnis yang bermukim di Pulau Madura saat itu. Masjid Agung Sumenep mulai dibangun pada 1779 dan resmi rampung 1787.


Tujuan dari pembangunan masjid yang berlokasi di Kelurahan Bangselok itu sebenarnya sebagai tempat ibadah untuk keluarga keraton dan masyarakat.


Uniknya, Masjid Agung Sumenep ternyata merupakan bangunan masjid kedua karena sebelumnya kompleks masjid berada di belakang keraton yang kemudian disebut Masjid Laju (lama). Selain itu, Masjid Agung Sumenep menyimpan peninggalan berupa pedang yang terletak di atas kubah.


4. Benteng Kalimo'ok


Tampaknya seru kalau berkunjung ke sini bersama keluarga, mengingat tempat wisata ini sarat akan sejarah. Saat liburan ke Benteng Kalimo'ok, kamu akan menjumpai pintu gerbang yang masih utuh dan kokoh di Desa Kalimo'ok, Kecamatan Kalianget.


Benteng Kalimo'ok berawal dari perjanjian antara VOC dengan Pakubowono I, Raja Mataram pada 1705. Benteng ini dibangun pada 1785 di atas tanah cukup tinggi yang memungkinkan melihat kondisi pesisir dan muara Sungai Marengan dari jarak cukup jauh.


Setelah dibangun Benteng Kalimo'ok yang merupakan daerah pertahanan VOC, pemukiman-pemukiman orang Eropa mulai menyebar di daerah Marengan dan Pabean (Pabian). Ini bisa dilihat dari arstitektur bangunannya yang cenderung dipengaruhi kebudayaan Indisch (Hindia Belanda).


5. Kota Tua Kalianget


Di Sumenep ada wisata sejarah yang family friendly bernama Kota Tua Kalianget. Tempat ini menjadi saksi bisu pusat peradaban di masa lampau. Saat berkunjung ke sini, kamu akan disambut bangunan-bangunan tua yang berdiri kokoh sejak masa penjajahan.


Konon, dulunya Kota Tua Kalianget merupakan kota modern pertama yang dibangun VOC di Pulau Madura. Ini karena lokasinya yang cukup strategis di daerah Pelabuhan Kertasada yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Sumenep.


Dibangun sekitar 1700-an, di sana kamu bisa menjumpai bangunan peninggalan Kolonial Belanda, seperti Pabrik Garam Briket, dan gedung berarstitektur klasik ala Eropa pada zaman itu. Selain itu, ada gedung Pembangkit Listrik Sentral yang dibangun pada 1914.


Itulah 5 wisata peninggalan sejarah di Sumenep yang hits dan sarat nilai historis. Selamat berakhir pekan dan liburan. (*)


Penulis: Syarif_Lis
Sumber: Berbagai sumber
Editor: King93

TerPopuler