Dua Lansia Bersaudara di Pamekasan Hidup Memprihatikan, Satu Diantaranya Lumpuh -->

Dua Lansia Bersaudara di Pamekasan Hidup Memprihatikan, Satu Diantaranya Lumpuh

Selasa, 12 Juli 2022, 10:02 PM
loading...
Dua Lansia Bersaudara di Pamekasan Hidup Memprihatikan, Satu Diantaranya Lumpuh
Relawan Gema saat mengunjungi Maliyeh (80) dan Misnanti (75) di  Dusun Bepao, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan. (Dok. Relawan Gema)


PAMEKASAN, E-KABARI.com - Kehidupan
Maliyeh (80 ) dan Misnanti (75), dua lansia bersaudara di Kabupaten Pamekasan, Madura sungguh sangat memprihatinkan.


Maliyeh dan Misnanti merupakan warga Dusun Bepao, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.


Dua lansia bersaudara itu kini hidup tanpa keluarga dan sanak saudara. Selain sudah lanjut usia, keduanya diketahui memang tak pernah bekeluarga selama hidupnya.


Lumpuh dan Tinggal di Gubuk


Bukan hanya tanpa keluarga yang bisa merawat di usia senja, dua lansia bersaudara di Pamekasan itu kondisinya juga tengah sakit. Bahkan satu diantaranya lumpuh.


Maliyeh sudah 2,7 tahun mengalami kelumpuhan total. Akibatnya, ia hanya bisa berbaring dan terkulai lemas.


Sedangkan Misnanti, adiknya saat ini juga sakit. Tangan kanannya melepuh, bahkan hampir membusuk setahun terakhir.


Tinggal berdua di sebuah gubuk bambu seperti gardu (Kobhung, Madura red), dua lansia bersaudara itu hidup dari belas kasih tetangga yang iba dan dermawan.


Untuk makan sekaligus yang merawat mereka sehari-hari adalah tetangga sekitar.


Tiga Tahun Dirawat Tetangga


Rodimah, salah seorang tetangga Maliyeh dan Misnanti mengaku hampir 3 tahun dirinya bergantian dengan tetangga lain dalam merawat dan memberi makan dua lansia itu.


Padahal, Rodimah sendiri bersatus janda dengan pekerjaan yang tak menentu.


"Saya seorang janda juga, tidak punya pekerjaan, Bu. Saya memberi makan juga mengandalkan dan menunggu bantuan dari tetangga yang peduli," kara Rodimah, saat dikunjungi Relawan Gerakan Emansipasi Masyarakat (Gema), Selasa, 12 Juli 2022.


Kedua lansia bersaudara itu memang sempat mendapat bantuan dari Pemerintah Desa. Namun, sudah lama tak lagi menerima bantuan untuk menyambung hidup.


"Dulu waktu zamannya ada Covid-19 mereka berdua mendapatkan bantuan BLT DD dari desa, tapi sudah lama mereka tidak menerima bantuan itu lagi," tutur Rodimah.


Dikunjungi Relawan Gema


Seperti luput dari perhatian Pemerintah Daerah, kondisi memprihatinkan Maliyeh dan Misnanti justru terjaring relawan Gerakan Emansipasi Masyarakat (Gema) Pamekasan.


Sejumlah Relawan Gema ditemani salah seorang anggota Polsek Palengaan Aipda Moh. Azizi mengunjungi dua lansia bersaudara itu, Selasa, 12 Juli 2022.


"Kami mendapat laporan dari seseorang melalui pesan WA yang menyampaikan dirinya sangat prihatin melihat kehidupan nenek Maliyeh dan Misnanti," kata Evi Herawati, Bendahara Relawan Gema.


Menurut Evi, dua lansia bersaudara itu seharusnya menikmati masa tua bersama dengan keluarga. Namun apalah daya, mereka hanya tinggal berdua tanpa keluarga.


"Bahkan kehidupan mereka ini sangat memprihatikan, karena kondisi kesehatan dan faktor ekonomi yang kurang," tutur Evi.


Prihatin atas kondisi Maliyeh dan Misnanti, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan. Supaya keduanya mendapatkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah Daerah.


"Insyaallah kami akan usahakan nantinya bagaimana caranya supaya nenek Maliyeh dan Misnanti dapat dimasukkan sebagai penerima program Bupati Pamekasan yakni Simpati Lansia," ujar Evi Herawati. (Ir/Rfq)

TerPopuler