DAK Sanitasi untuk Sumenep Tahun 2022 Capai Rp 6,9 M -->

DAK Sanitasi untuk Sumenep Tahun 2022 Capai Rp 6,9 M

Kamis, 14 April 2022, 1:15 PM
loading...
DAK Sanitasi untuk Sumenep Tahun 2022 Capai Rp 6,9 M
Bupati Sumenep Achmad Fauzi ketika sambutan pada Sosialisasi Tingkat Kabupaten Kegiatan DAK Bidang Sanitasi Tahun Angaran 2022, di Taman Andhap Asor Keraton Sumenep, Rabu (13/4/2022) malam. (Prokopimkab Sumenep)


SUMENEP, E-KABARI.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Sanitasi tahun 2022 sebesar Rp 2,9 miliar lebih.


Bantuan program bidang sanitasi melalui DAK tersebut diperuntukkan bagi 13 desa di 12 kecamatan se-Kabupaten Sumenep.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumenep Eri Susanto mengungkapkan, DAK bidang sanitasi tahun 2022 untuk Kabupaten Sumenep berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual serta pembangunan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle.


Pembangunan jamban dan tangki septik indvidual sebanyak 400 unit, sedangkan pembangunan TPS3R sebanyak 5 unit.


"Total Dana Alokasi Khusus bidang sanitasi tahun 2022 untuk Kabupaten Sumenep sebesar Rp 6.945.942.000,00," kata Eri Susanto saat Sosialisasi Tingkat Kabupaten Kegiatan DAK Bidang Sanitasi Tahun Angaran 2022, di Taman Andhap Asor Keraton Sumenep, Rabu, 13 April 2022 malam.


Sementara Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan, Pemerintah Daerah terus melakukan upaya menciptakan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satunya melalui program sanitasi.


"Penyediaan sanitasi yang baik jelas memberi dampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta berefek positif berupa peningkatan produktivitas masyarakat," ujar Bupati.


Dia meminta bantuan DAK bidang sanitasi tersebut agar digunakan dengan tepat sasaran, tepat manfaat, tepat waktu, dan tepat mutu, untuk memberikan akses sanitasi yang layak dengan memperhatikan kualitas pembangunan dan sesuai aturan.


Bupati Achmad Fauzi berharap pembangunan sanitasi mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, karena itu akan berdampak kepada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).


"Seluruh elemen diperlukan upaya kolaborasi dalam pencapaian akses sanitasi, baik dari tingkat kecamatan, desa dan masyarakat, serta peran aktif masyarakat untuk terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya.


Bupati Achmad Fauzi juga mengingatkan pentingnya pihak terkait bersama masyarakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus, agar hasil yang hendak dicapai bisa terwujud sesuai harapan program dana alokasi khusus bidang sanitasi.


"Monitoring dan evaluasi memang sulit, namun tetap harus dilakukan bersama-sama supaya programnya bermanfaat untuk memiliki kesadaran dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," pesan suami Nia Kurnia itu. (Rfq)

TerPopuler