Pamekasan Masih Alami Kekeringan, Sispala Arjuna Gerojok Air Bersih -->

Pamekasan Masih Alami Kekeringan, Sispala Arjuna Gerojok Air Bersih

Sabtu, 31 Oktober 2020, 2:03 PM
loading...
Bantuan Air Bersih
Sispala Arjuna MAN 1 Pamekasan saat memberikan bantuan air bersih pada warga terdampak kekeringan di Pamekasan. (Foto Ir/E-KABARI)


PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Meski musim hujan sudah mengguyur Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, namun ada beberapa titik rawan kekeringan masih tetap membutuhkan bantuan air bersih.


Pasalnya, mata air yang ada di daerah itu belum maksimal mengeluarkan air bersih. Bahkan, ada mata air tetap kering, meski hujan sudah megguyur Bumi Gerbang Salam beberapa minggu terakhir.


Kondisi ini ditangkap oleh Siswa Pecinta Alam (Sispala) Arjuna MAN 1 Pamekasan. Secara spontan mereka menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 8000 liter kepada warga yang terdampak kekeringan.


Kegiatan berbagi air bersih ke beberapa desa rawan kekeringan di Kabupaten Pamekasan tersebut dilakukan Sabtu (31/10/2020) pagi.


Warga pun nampak antusias menerima bantuan air bersih dari Sispala Arjuna. Salah satunya terlihat pada warga Dusun Tengah, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan yang mengalami krisis air bersih.


Khoirul Miqdat, Ketua Umum Sispala Arjuna MAN 1 Pamekasan mengatakan, bantuan air bersih itu dilakukan untuk mengurangi beban masyarakat yang kekurangan air bersih.


Apalagi di situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, di mana masyarakat mengalami berbagai kesulitan yang sangat komplek.


"Ini harapannya bisa mengurangi beban masyarakat sebagai bentuk kepedulian Sispala Arjuna terhadap lingkungan dan  masyarakat sekitar, khususnya di Kabupaten Pamekasan," terangnya, Sabtu (31/10/2020).


Karena itu, Sispala Arjuna juga menggandeng Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan untuk pendistribusian air bersih kepada warga terdampak.


Koordinator Bidang Kemitraan dan Advokasi FRPB Pamekasan, Wahyudi mengapresiasi kegiatan kemanusiaan yang dilakukan Sispala Arjuna dalam rangka Dies Maulidiah VIII organisasi siswa pecinta alam itu.


Menurutnya, rasa peduli dan gotong royong harus ditumbuh kembangkan sejak usia remaja. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh siswa-siswi Sispala MAN 1 Pamekasan.


"Semua kegiatan kemanusiaan pasti kami dukung dan advokasi sebagai bentuk tanggung jawab relawan yang merupakan bagian dari masyarakat sesuai kapasitas dan potensi yang ada," ujar Wahyudi.


Selain itu, kepedulian pada sesama merupakan modal penting dalam menanggulangi bencana, baik bencana alam maupun non alam. Sehingga sinergi Pentahelix benar-benar terwujud sesuai harapan berbagai pihak. (Ir/Fiq)

TerPopuler