loading...
Siswi SMK At-Taufiqiyah Aengbaja Raja sedang belajar melukis dengan lilin malam, Kamis (1/10/2020). (Foto for E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Siswi SMK At-Taufiqiyah Aengbaja Raja, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep punya cara sendiri merayakan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
Para siswi yang tergabung dalam OSIS SMK At-Taufiqiyah putri tersebut melakukan kegiatan study creative yang diisi dengan kegiatan produktif belajar membatik.
Mereka belajar membatik ke salah satu tempat pengrajin batik terkenal di Sumenep, yakni Sentra Batik Al-Barokah di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto pada Kamis (1/10/2020 kemarin.
Para siswa tampak antusias sekali untuk belajar membatik. Mereka menyiapkan desain lukisan dari rumah masing-masing dan pondok, agar di sana bisa langsung belajar melukis dengan lilin malam.
Tidak hanya belajar melukis dengan lilin malam, H. Taufan selaku pemilik Sentra Batik Al-Barokah juga mengajarkan proses pewarnaan, pencelupan hingga cara pengeringan kepada siswi At-Taufiqiyah.
"Saya belajar batik sejak masih sekolah dasar. Lalu sekitar 1 bulan setelah itu mulai menekuni batik hingga sekarang berumur 43 tahun. Kurang lebih sudah 30 tahun saya melukis kain batik," ujar salah satu karyawan di Sentra Batik Al-Barokah.
Siswi SMK At-Taufiqiyah Aengbaja Raja, Bluto saat belajar membatik di Sentra Batik Al-Barokah Pakandangan Barat, Senin (2/10/2020). (Foto for E-KABARI) |
Kegiatan studi kreatif tersebut dilaksanakan pengurus OSIS SMK At-Taufiqiyah yang berjumlah 16 orang, diikuti perwakilan tiap kelas 3 orang, juga 3 guru pendamping yang terdiri dari 2 MPO (Majelis Pembina OSIS) dan 1 guru Waka Kesiswaan.
Belajar membatik di Sentra Batik Al-Barokah berlangsung selama setengah hari. Kemudian, siswa melanjutkan kegiatan ziarah ke Pasarean Batu Ampar Pamekasan.
Waka Kesiswaan SMK At-Taufiqiyah, Nur Aizah mengungkapkan, dengan program studi kreatif belajar membatik, ia berharap para siswa bisa lebih mencintai batik dengan cara mereka sendiri. Sebab, batik adalah ciri khas bahwa kita adalah Indonesia.
"Setelah mereka mengetahui semua tahapan dalam proses pembuatan kain batik, semoga mereka juga bisa melestarikan salah satu budaya Indonesia yaitu Batik," harapnya.
Perlu diketahui, tanggal 2 Oktober dikenal sebagai peringatan Hari Batik Nasional setelah UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Pengajuan batik untuk Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi milik Indonesia diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009.
Kemudian, batik dikukuhkan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Nonbendawi yang digelar UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. (Yulia Agustin/RK/Fiq)