loading...
SUMENEP, E-KABARI.COM - Guna mengataai guru yang malas masuk sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep bakal mengganti absensi online yang semula memakai Finger Print dengan Face Scan.
Rencana ini merupakan program jangka pendek Disdik Sumenep guna menjawab permintaan Sekretaris Daerah (Sekda), Edy Rasiyadi untuk melakukan redesain program prioritas lima tahun ke depan.
"Kita diharapkan membuat program prioritas oleh Sekda, bagaimana redesain program Dinas Pendidikan 5 tahun ke depan," kata Kepala Disdik Sumenep, Carto, usai meluncurkan buku antologi karya MGMP Bahasa Indonesia SMP/MTs Kabupaten Sumenep, Jumat (11/09/2020) pagi.
Meski diminta meredesain program Disdik Sumenep lima tahun ke depan, Carto memilih merencanakan program jangka pendek yang bisa dilakukan pihaknya dalam setahun ini.
Pasalnya, masa jabatan Carto sebagai Kepala Disdik Sumenep sekaligus ASN akan segera berakhir pada bulan Januari 2021.
"Kita usahakan, tapi saya tidak janji itu bisa dilakukan karena saya cuma setahun di Dinas Pendidikan. Sehingga, untuk jangka pendeknya saya minta absensi online finger print diubah menjadi face scan," ujar Carto.
Menurut dia, program inovasi absen online tersebut sudah mulai dilakukan dengan sosialisasi ke sekolah-sekolah di Sumenep. Bahkan, Carto merencanakan absensi online face scan bisa diuji coba akhir tahun ini.
"Face scan ini insyaallah sudah bisa diuji coba nanti bulan Desember dan di awal tahun bisa mulai diterapkan di sekolah-sekolah," ujar Kepala Disdik Sumenep itu.
Dengan begitu, maka target agar seluruh sekolah di Sumenep sudah menerapkan face scan untuk absensi semua guru pada tahun 2021 diharapkan bisa tercapai.
Sedangkan untuk pengadaannya, kata Carto bisa diambilkan di dana BOS Reguler maupun BOS Afirmasi di masing-masing sekolah.
"Dengan face scan itu, saya berharap bisa mengurangi para guru nakal yang malas masuk ke sekolah," pungkasnya. (RK/Fiq)