Soal Dua Bayi Terlahir Cacat, Ini Penjelasan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan -->

Soal Dua Bayi Terlahir Cacat, Ini Penjelasan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan

Senin, 13 Januari 2020, 5:11 PM
loading...
Soal Dua Bayi Terlahir Cacat, Ini Penjelasan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan
Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, dr. Farid Anwar saat menjelaskan faktor penyebab dua bayi yang terlahir cacat di ruang kerjanya, Senin (13/01/2020). (Foto Ir/E-KABARI)

PAMEKASAN, E-KABARI.COM - Dalam sebulan belakangan ini, dua bayi terlahir dalam kondisi cacat pada bagian wajah di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Keduanya yakni Moh Ali (2,5 bulan), asal Dusun Tengah, Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, dan Aisha Syfa Alinurrohman (1 minggu), asal Dusun Barat, Desa Jarin, Kecamatan Pademawu.

Lahirnya dua bayi cacat tersebut alhasil membuat banyak orang bertanya, kenapa itu bisa terjadi. Masyarakat juga penasaran apa yang menyebabkan bayi bisa terlahir cacat menurut ilmu kedokteran.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr Farid Anwar angkat bicara dan menjelaskan melalui wartawan E-KABARI.COM, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/01/2020).

"Menurut ilmu kedokteran, kecacatan ini adalah faktor bawaan. Selain itu, bisa terjadi disebabkan dari beberapa faktor, yaitu bisa dari faktor lingkungan, genetik,dan faktor-faktor lainnya," kata dokter Farid.

Untuk faktor genetik, bisa disebabkan kromosom, dan down syndrom atau kelainan genetik. Sedangkan untuk faktor kontinital atau fisik, bisa disebabkan oleh lingkungan, misalnya zat kimia pestisida.

"Atau mungkin ibu hamil tersebut mengkonsumsi obat-obatan luaran tanpa resep dari dokter," imbuh dokter Farid.

Saat memasuki Trimester pertama atau tiga bulan masa kehamilan, ibu hamil harus berhati-hati. Sebab, di masa itu adalah tahap pembentukan organ-organ tubuh pada janin.

"Jangan minum obat sembarangan," tegas Direktur RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan itu.

Dokter Farid pun mengimbau kepada ibu hamil (bumil) agar sedini mungkin memeriksakan kehamilannya secara rutin. Hal tersebut guna mengetahui kondisi kehamilan dan bayi yang sedang dikandung.

"Jadi, pada awal kehamilan sebaiknya segera periksa secara rutin ke pelayanan kesehatan. Bisa ke bidan atau dokter, contohnya Posyandu, di sana ada pemeriksaan ibu hamil dan imunisasi," jelasnya.

Jika memang diperlukan pemeriksaan lebih lengkap, ibu hamil bisa memeriksakan kandungannya ke rumah sakit dengan cara Ultrasonografi (USG).

"Dengan cara itu kita bisa mengetahui secara detail perkembangan pada janin, akan tetapi tidak menjamin kita untuk mengetahui cacat bawaan tersebut," tandas dokter Farid. (Ir/Fiq)

TerPopuler