loading...
Dua juri Lomba Baca Puisi se-Madura yang digelar oleh LENSA Kepulauan tampak fokus melakukan penilaian di babak penyisihan, Jumat (1/11/2019). (Foto for E-KABARI) |
Kegiatan yang berlangsung hari ini, Jumat (1/11/2019) pagi di komplek Ponpes Aqidah Usymuni tersebut, dilakukan dalam rangka menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah alias Maulid Nabi.
Imam Ghazali selaku Ketua Panitia mengungkapkan, Lomba Baca Puisi se-Madura itu akan dilaksanakan selama dua hari, sejak hari ini hingga Sabtu (2/11/2019) besok.
Hari pertama, kata dia, merupakan babak penyisihan untuk memilih sebanyak 15 peserta. Kemudian para peserta yang masuk ke 15 besar akan berkompetisi lagi di hari kedua.
"Kategori lomba bersifat umum. Kalau pesertanya ada 97 orang dari semua kalangan, baik dari mahasiswa hingga umum," terang Imam, Jumat (1/11/2019) malam.
Selain guna menyambut bulan kelahiran Nabi, Lomba Baca Puisi se-Madura itu juga memiliki tujuan di bidang kesenian dan dunia santri.
"Tujuan dari lomba ini tidak lain hanya untuk meningkatkan solidaritas kesenian yang ada di Oulau Madura, khususnya di kalangan para santri," ucap Imam.
Sementara Deki Zulkarnain, Ketua LENSA Kepulauan berharap dilaksanakannya Lomba Baca Puisi hari ini akan menambah keharmonisan tali silaturahmi di kalangan para santri.
Menurut dia, diadakannya lomba tersebut bertujuan untuk membudayakan sastra dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para pelajar.
"Dengan diadakannya Lomba Baca Puisi se-Madura diharapkan dapat menggali dan mengembangkan kreativitas dan dapat menunjang perkembangan kapasitas dan kapabilitas peserta," ungkap Deki.
K. Lukmanul Hakim selaku Pengasuh beserta Dewan Mahkamah Ponpes Aqidah Usymuni mengapresiasi dan mendukung kreativitas para santri. Karena lomba hari ini, kata dia, merupakan yang pertama kali dilaksanakan di tingkat Madura.
"Saya sangat mengapresiasi sekali dengan diadakannya kegiatan ini. Ini merupakan hasil dari buah pemikiran para santri kepulauan," ucapnya.
Tak hanya dari pengasuh, apresiasi juga datang dari Aiman, Ketua demisioner LENSA Kepulauan. Ia berharap LENSA ke depannya semakin berkembang dan mampu menjadi garda terdepan dalam mengawal kebaikan untuk menjadikan kader insan religius.
"Semoga juga mampu melestarikan karya sastra Madura sebagai budaya yang masih melekat dalam jiwa pemuda hari ini, khususnya bagi santri," imbuhnya.
Di Madura, kata Aiman, sudah banyak seniman dan sastrawan yang dikenal di tingkat regional, nasional maupun internasional. Jejak mereka patut diikuti oleh para santri hari ini.
"Jadi, pemuda dan santri tinggal mengembangkan tradisi-tradisi semacam ini dan bisa menambah atau mengambil tradisi atau budaya yang lebih baik lagi," saran Aiman.
Pantauan E-KABARI.COM di lokasi, babak penyisihan Lomba Baca Puisi se-Madura hari ini berlangsung seru. Dua seniman yang diundang jadi juri adalah Amin Bashiri dan Mahendra Cipta yang sudah terkenal di kalangan pelajar dan santri. (Kris/Fiq)