Ribuan Nahdliyin Hadiri Tasyakuran dan Khatmil Qur'an Penutupan HSN PCNU Sumenep -->

Ribuan Nahdliyin Hadiri Tasyakuran dan Khatmil Qur'an Penutupan HSN PCNU Sumenep

Senin, 04 November 2019, 6:22 AM
loading...
Ribuan Nahdliyin Hadiri Tasyakuran dan Khatmil Qur'an Penutupan HSN PCNU Sumenep
Ribuan Nahdliyin Hadiri Tasyakuran dan Khatmil Qur'an Penutupan Hari Santri Nasional Tahun 2019 yang digelar PCNU Sumenep, Minggu (3/11/2019). (Foto for E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM – Tidak kurang dari sepuluh ribu Nahdliyin atau warga NU se-Kabupaten Sumenep menghadiri Tasyakuran dan Khatmil Qur’an yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (3/11/2019) siang.

Acara yang dihadiri oleh Jajaran Forkopimda Kabupaten Sumenep tersebut merupakan penutup dari serangkaian kegiatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh PCNU Sumenep sejak 6 Oktober lalu.

Kemasannya berupa Katmil Qur'an oleh semua jajaran struktur NU Sumenep, mulai dari Pengurus Cabang, Lembaga, Banom, MWC, hingga Ranting NU se-Kabupaten Sumenep bertempat di Graha Adi Poday, Jl. Trunojoyo No. 124, Kolor, Kecamatan Kota Sumenep.

Acara dimulai pada pukul 12.00 WIB dengan pra acara pemberian hadiah pada pemenang lomba HSN 2019. Lomba-lomba tersebut yakni Olimpiade Aswaja & Ke-NU-an, Lomba Qira'atul Qutub, Festival Hadrah Al-Banjari, Festival Drumband, Lomba Vlog Dakwah Kreatif, dan terakhir Lomba Selfie.

Pelaksanaan Tasyakuran dan Khatmil Qur’an itu berjalan khidmat dan lancar, meski jamaah yang hadir membanjiri Graga Adi Poday hingga meluap keluar halaman gedung. Hal itu menunjukkan bahwa warga Nahdliyyin Sumenep sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut, di samping juga membuktikan kesolidan Nahdlatul Ulama di Kota Keris.

Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep, KH. A. Pandji Taufiq, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Tasyakuran dan Khatimil Qur’an dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur PCNU atas terselenggaranya kegiatan HSN 2019 sejak persiapan yang sudah dimulai dua bulan sebelumnya hingga penutupan.

Menurutnya, acara tersebut sangat luar bisa. Sebab, sangat jarang pengurus NU Sumenep dari semua lapisan struktur bisa berkumpul dalam satu acara, apalagi bisa melaksanakan Khatmil Qur'an.

“Saya meminta kepada kepengurusan selanjutnya, agar setiap pelaksanaan Hari Santri Nasional ditutup dengan Khatmil Qur'an,” harap Kiai Pandji.

Selain dikemas dengan Khatmil Qur’an, PCNU Sumenep juga mendatangkan KH. Adnan Anwar, salah seorang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dari Jakarta, sebagai pembicara. KH. Adnan sendiri termasuk perumus Pelatihan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKP NU) sekaligus Tim Instruktur Nasional PKPNU.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Adnan mengingatkan dan mewajibkan warga dan kader NU agar tetap pada jalur NU. Sebab menurutnya, saat ini hanya Nahdlatul Ulama-lah yang bisa menjadi penyangga peradaban dunia.

“Saat ini seluruh dunia melirik dan mencari Nahdlatul Ulama. Sebagaimana yang didawuhkan oleh al-Habib Umar Ibn Hafidz Yaman, ‘jika tidak ada Nahdlatul Ulama, maka faham Ahlus Sunnah wal Jama'ah di Indonesia ini sudah lama hilang,” ungkapnya.

Mantan Wakil Sekjen PBNU dan Pengembang Organisasi NU di Kawasan Timur Tengah itu menambahkan bahwa tanda-tanda yang diisyaratkan Nabi Muhammad tentang pasukan Imam Mahdi di akhir zaman adalah orang-orang Nahdlatul Ulama.

“Tetaplah menjadi warga NU, dan jagalah keluarga kita beserta semua sanak famili kita agar tetap NU yang menganut faham Ahlus Sunnah wal Jama'ah,” pesan Kiai Adnan. (NS/RK/Fiq)

TerPopuler