Perpusda Sumenep Serahkan Surat Perjanjian Layanan Pustaka ke Lembaga, Tinggal Penyerahan Bukunya -->

Perpusda Sumenep Serahkan Surat Perjanjian Layanan Pustaka ke Lembaga, Tinggal Penyerahan Bukunya

Jumat, 27 September 2019, 3:59 PM
loading...
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep
Penandatanganan MoU Layanan Pustaka dengan puluhan lembaga pendidikan, Senin (26/8/2019 dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep guna meningkatkan minat baca masyarakat. (Foto IST/E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah menyerahkan Surat Perjanjian Layanan Pustaka ke lembaga yang sebelumnya melakukan MoU pada Senin (28/9/2019) lalu.

Hal ini diungkapkan Kepala Perpusda Sumenep, Ahmad Masuni saat ditemui E-KABARI bersama sejumlah awak media di kantornya, Jumat (27/9/2019).

"Sebanyak 88 lembaga, kemarin sudah dilaksanakan ke lapangan penyerahan surat perjanjiannya ya. Jadi, nanti setelah itu tinggal penyerahan bukunya," ujar Masuni.

MoU layanan pustaka ini dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Perpusda guna meningkatkan minta baca. Sejumlah lembaga pun digandeng, mulai tingkat PAUD sampai SMA sederajat.

Pasca melakukan MoU, kini Perpusda Sumenep sudah melaksanakan tahapan demi tahapan untuk merealisasikan program tersebut. Bahkan, Perpusda sudah membentuk tim agar semuanya berjalan sesuai target.

"Kami dibagi 4 tim. Pertama mengantarkan surat perjanjian kerjasamanya. Nanti kedua kita balik lagi dengan buku-bukunya. Kami atur dulu bukunya sesuai dengan kebutuhan di sekolah," jelas Masuni.

Dalam kerjasama ini, setiap sekolah akan mendapatkan pinjaman maksimal 50 buku dalam waktu satu bulan. Tetapi jika dalam kurun tersebut belum dibaca, lama pinjaman bisa diperpanjang.

"Nanti kita antar jemput bukunya ke sekolah. Tiap bulan kita jemput yang lama, ganti buku yang baru," kata Masuni.

Di samping distribusi buku, Perpusda nanti juga akan membina tata kelola perpustakaan di lembaga-lembaga terkait. Langkah ini dianggap penting oleh Masuni untuk meningkatkan peran perpustakaan di sekolah.

"Untuk bukunya macam-macam, ada buku keagamaan, ada buku pendidikan, ada buku anak-anak. Lembaganya kan dari PAUD sampai SMA," terang mantan Kepala BPMP KB itu.

Guna merealisasikan layanan pustaka ini, Masuni mengaku sudah menghabiskan Rp 200 juta lebih. Untuk mobil roda 3 yang akan digunakan sebagai Puskel (Perpustakaan Keliling) saja menghabiskan lebih dari Rp 100 juta.

"Itu dengan modifikasinya. Kan dimodifikasi semua Viar-nya. (Dananya) dari anggaran PAK untuk 2 mobil roda 3," ungkap Masuni.

Untuk tahun depan, anggaran program layanan pustaka ini masih belum final. Tapi mantan Kepala Disdik Sumenep itu, merencanakan 10 mobil roda 3 dengan target 1000 lembaga terdiri dari 330 desa dan 700 lebih sekolah.

"Tapi nanti tergantung dari DPR sama tim anggaran," imbuh Masuni. (RK/Fiq)

TerPopuler