Baru Punya 2 Armada Puskel, Perpusda Sumenep Minta 10 Viar pada Timgar -->

Baru Punya 2 Armada Puskel, Perpusda Sumenep Minta 10 Viar pada Timgar

Minggu, 29 September 2019, 12:44 PM
loading...
Baru Punya 2 Armada Puskel, Perpusda Sumenep Minta 10 Viar pada Timgar
Ilustrasi mobil Perpustakaan Keliling roda 3. (Foto IST/bj)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Layanan Pustaka berupa pinjaman 50 buku tiap bulan ke lembaga-lembaga, membutuhkan banyak armada Puskel (Perpustakaan Keliling).

Hal ini mengingat dalam MoU yang mulai dilakukan pada 26 Agustus lalu, sistemnya adalah buku yang dipinjamkan akan diantar jemput oleh Perpusda ke lembaga.

"Jadi, kami datang ke masyarakat, kami datang dengan buku. Bagaimana masyarakat itu bisa cerdas. Mulai anak PAUD, TK, SMP dan juga SMA," kata Kepala Perpusda Sumenep, Ahmad Masuni, Jumat (27/9/2019) lalu.

Menurutnya, armada mobil Puskel di Perpusda Sumenep saat ini ada dua. Jumlah itu dianggap kurang, meski baru ada 88 lembaga yang melakukan MoU.

"Kami tahun ini ada dua Viar, dua roda 3 yang akan diberikan tahun ini. Dan tahun depan nanti saya berharap pada tim anggaran (Timgar) untuk 10-lah,10 Viar," tutur Masuni.

Pengadaan untuk program Layanan Pustaka tahun ini sudah menghabiskan Rp 200 juta lebih. Namun Untuk mobil roda 3 yang akan digunakan sebagai Puskel (Perpustakaan Keliling) menghabiskan lebih dari Rp 100 juta.

"Itu dengan modifikasinya. Kan dimodifikasi semua Viar-nya. (Dananya) dari anggaran PAK untuk 2 mobil roda 3," ungkap Masuni.

Makanya, mantan Kepala BPMP KB itu menegaskan pemerintah daerah harus mendukung sepenuhnya. Jangan pernah anggap enteng masalah buku, karena itu sangat luar bisa manfaatnya bagi masyarakat.

"Jadi, kalau sekarang membangun fisik miliaran dan kalau bukunya sedikit ini kan gak berimbang. Kita kan tidak hanya bicara fisik. Faktor revolusi mentalnya juga harus dipikirkan kan," kata Masuni.

Ia memastikan dana yang dikeluarkan untuk program Layanan Pustaka ini akan terasa nanti. Karena ketika Mobil Puskel ke lapangan, para siswa sangat antusias meminjam buku dan membacanya.

"Antusias sekali. Jadi, pemerintah harus optimal, harus bisa merata sampai ke desa. Karena di desa itu kan kasihan juga, untuk bacaan-bacaan ini kan kurang," tegas Masuni. (RK/Fiq)

TerPopuler