loading...
Anggota FKMTSI Wilayah IV (Sumsel, Babel, Bengkulu) dan Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tridinanti Palembang. (Foto Madhon/E-KABARI) |
Kegiatan yang akan dilaksanakan di Universitas Tridinanti Palembang itu, tidak hanya melibatkan Mahasiswa Teknik Sipil saja. Namun, komunitas mural, komunitas kopi, dan komunitas-komunitas lainnya di Palembang juga turut dalam partisipasi Civil Fest tersebut.
Koordinator Wilayah FKMTSI Wilayah IV (Sumsel, Babel, Bengkulu), Rendi Mihalpin yang diwakili oleh Muhammad Shareza Putra mengatakan, agenda tahunan tersebut sudah dilakukan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, kegiatan yang sama telah dilakukan di Universitas Bangka Belitung dan dihadiri 17 Universitas yang ada di tiga provinsi.
"Agenda FILM ini sudah yang ketiga kali kita lakukan yang langsung melibatkan Mahasiswa Teknik Sipil di tiga Provinsi Sumsel, Babel, dan Bengkulu. Pada tahun ini diadakan di Universitas Tridinanti setelah melalui Temu Wicara Regional yang diadakan di Universitas Bina Darma Palembang dan Universitas Tridinanti Terpilih menjadi tuan rumah untuk Festival Film Mahasiswa III (FILM III)," ungkapnya, Senin (19/08/2019).
Sementara Celvin, Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tridinanti Palembang mengatakan, Civil Fest 2019 tersebut bertujuan untuk menyuarakan tentang keadaan alam yang sekarang sudah tidak baik-baik saja.
“Civil Fest 2019 bukan sekadar event tentang Mahasiswa Teknik Sipil saja, tapi kita juga menyuarakan keadaan alam yang sekarang kondisinya sedang tidak baik,” ujar Celvin.
Ia menambahkan, mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tridinanti mengajak seluruh elemen masyarakat, terkhusus bagi pemuda yang peduli terhadap lingkungan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Civil Fest 2019.
“Acara ini sangat penting bagi semua pemuda yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, di mana program studi yang mempelajari proses merancang, membangun, serta merenovasi tidak hanya bangunan gedung, tapi juga infrastruktur jalan, jembatan, bendungan, dan infastruktur lainnya,” terang Celvin.
Lebih lanjut, ia memaparkan dalam sebuah pembangunan sering terdengar masalah yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Mulai dari pembangunan jalan yang merusak hutan, reklamasi untuk membuat pulau baru yang merusak laut, dan masih banyak lagi masalah-masalah lainnya yang berhubungan dengan pembangunan.
“Dalam Civil Fest 2019 ini nantinya akan ada seminar nasional yang membahas persoalan itu, juga ada lomba bertaraf nasional, pertunjukan seni, serta kegiatan yang inspiratif dan inovatif lainnya,” pungkas Celvin. (Madhon/Fiq)