Setelah Tahu Habisi Orang Tak Bersalah, Hori Menyesal -->

Setelah Tahu Habisi Orang Tak Bersalah, Hori Menyesal

Minggu, 16 Juni 2019, 8:16 PM
loading...
Suasana saat reka adegan pembunuhan di Desa Sombo, Kecamatan Gucialit, Lumajang
Suasana saat reka adegan pembunuhan di Desa Sombo, Kecamatan Gucialit, Lumajang. (Foto Heri/E-KABARI)

LUMAJANG, E-KABARI.COM - Kepolisian Resort (Polres) Lumajang, Jawa Timur, menggelar reskonstruksi ulang kasus pembunuhan yang terjadi di Desa Sombo,Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Minggu (16/06/2019).

Berbeda dari sebelumnya, saat ini rekonstruksi digelar bukan di TKP sebenarnya, yakni masuk wilayah Polsek Kota Lumajang. Hal itu karena polisi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, mengingat tragedi itu salah sasaran dan korbannya dikenal baik oleh warga setempat.

Rekonstruksi dipimpin langsung Kapolres Lumajang AKBP DR. Muhammad Arsal Sahban menghadirkan tersangka (Hori), saksi-saksi (adik korban, Holiq) dan target yang sebenarnya (Hartono), juga perempuan yang mulanya sempat dikabarkan digadaikan atas hutang senilai Rp 250 juta bernama 'L' (inisial).

Dalam rekonstruksi itu, tersangka memperagakan aksinya. Mula-mula nampak ia melihat korban berkendara sepeda motor bersama saksi. Tak lama kemudian ia mendekat lalu menyalakan senter ke arah korban, dan melayangkan celurit yang dibawanya ke arah punggung korban dengan keras.

"Keras suaranya, seperti orang dipukul dan kakak saya sempat bilang 'sudah-sudah'," terang Holiq, adik korban yang saat itu membonceng kakaknya sedari mencari sandal anaknya yang hilang.

Tersangka menarik kuat celuritnya sembari menyayat punggung korban. Lalu ia kembali menarik lepas celuritnya dan membacok lagi hingga korban hilang keseimbangan dan terjatuh.

Namun, tersangka Hori kaget setelah tahu orang yang ia bacok bukan orang yang ia tuju. Yakni bukan Hartono yang menurutnya telah membawa istrinya lantaran dirinya punya hutang, melainkan Holla.

Tersangka sempat meminta pertolongan warga untuk membawa korban ke rumah sakit. Kemudian iapun lari karena takut diamuk oleh warga Sombo.

"Saya lari ke rumah Kades Jenggrong, takut saya karena saya salah orang. Saya langsung menyerahkan diri," ucap tersangka Hori.

"Saya menyesal," imbuh dia.

Sayang, nasib berkata lain. TKP yang tempatnya jauh dari kota membuat korban menhembuskan nyawa terakhirnya di tengah perjalanan.

Kapolres Lumajang menyimpulkan, ada unsur perencanaan dalam tragedi tersebut, kendati akhirnya tersangka melakukan aksinya pada orang yang salah.

"Rencana pembunuhan itu ada, walaupun tergetnya salah sasaran. Tapi dari awal dia memang punya rencana akan membunuh Hartono walaupun salah sasaran malah membunuh Holla, karena saat bertemu (Holla, red) dia melihat sepertinya Hartono dan disabetlah pakai celurit," terang Kapolres Arsal.

Saat ini pihaknya tengah memetakan perkara tersebut guna membuka dugaan tindak pidana yang lain. (Her/Rif)

TerPopuler