loading...
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli. (Foto Mus/E-KABARI) |
BOJONEGORO, E-KABARI.COM - Sebanyak 155 desa di 27 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak, Rabu (26/06/2019) mendatang.
Polres Bojonegoro akan menerjunkan 1.617 personel gabungan, berikut alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang cukup memadai untuk pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadli menuturkan, untuk pengamanan Pilkades Serentak tahun 2019, Polres Bojonegoro akan menggelar operasi pengamanan, dengan sandi 'Operasi Mantab Praja Angling Dharma 2019'.
"Operasi Mantab Praja Angling Dharma 2019 untuk pengamanan Pilkades Serentak di Kabupaten Bojonegoro efektif mulai dilaksanakan tanggal 13 Juni 2019 hingga 10 September 2019 mendatang," terang AKBP Ary Fadli, Kamis (13/06/2019) kemarin.
Dalam operasi tersebut, pihaknya akan menerjunkan 1.617 personel gabungan, yang terdiri dari 697 personel Polres Bojonegoro; 550 personel BKO Polres jajaran Polda Jatim; 100 personel Dalmas dari polres tetangga, yaitu Polres Tuban, Lamongan, Nganjuk dan Ngawi; 100 personel dari Sat Brimob Polda Jatim; dan 30 personel Anti Anarkis dari Sat Brimob Polda Jatim; serta 10 personel Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Jatim.
"Anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan Pilkades serentak sejumlah 1.487 personel, sementara 130 personel lainnya merupakan Kompi Siaga di Mapolres Bojonegoro, untuk mem-backup jika sewaktu-waktu dibutuhkan," tutur AKBP Ary Fadli.
Selain penyiapan personel, pihaknya juga telah menyiapkan alutsista yang cukup memadai. Hal tersebut dilaksanakan semata-mata untuk menunjukkan bahwa pihaknya sangat serius dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pilkades Serentak di Bojonegoro, agar dapat berjalan dengan, aman, damai dan kondusif, tanpa ada hambatan yang berarti.
"Ini sebagai wujud kesiapan kepolisian dalam pengamanan berbagai ancaman dan gangguan kamtibmas selama tahapan pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Bojonegoro. Semoga tidak kita temukan adanya ancaman maupun gangguan keamanan. Kalaupun nantinya terjadi, kita sudah siap," pungkas Ary Fadli. (Mus/Rif)