loading...
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep, H. Ahmad Masuni, S.E, M.Si. (Foto Ist/E-KABARI) |
SUMENEP, E-KABARI.COM - Guna mewujudkan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi 'Kota Literasi', Pemerintah Daerah melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) akan menggalakkan berbagai program maupun pembangunan sarana prasarana yang memberi kemudahan pada masyarakat dalam menyerap informasi, utamanya dengan cara membaca buku.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sumenep, H. Ahmad Masuni mengungkapkan, mulai saat ini pihaknya akan menggalakkan berbagai program yang bertujuan menumbuhkembangkan minat masyarakat untuk membaca. Salah satu upaya yang akan dilakukan dalam waktu dekat, kata dia, yaitu perombakan Ruang Baca Perpustakaan.
"Direncanakan ruangan tersebut akan diperlebar, sehingga nantinya mampu menampung lebih banyak masyarakat dan pastinya akan terasa lebih nyaman," tuturnya, Senin (13/05/2019).
Ke depan DPK juga akan menyortir koleksi buku untuk menyesuaikan pada kebutuhan masyarakat saat ini. Dan terkait hal itu, Masuni menyatakan akan ada diskusi langsung dengan para akademisi serta tokoh masyarakat.
"Itu nanti kita lakukan untuk mengetahui jenis buku apa aja yang dibutuhkan dan diminati masyarakat," terang dia.
Lebih lanjut, mantan Kepala DPMD Sumenep itu menjelaskan, untuk saat ini jumlah perpustakaan yang ada di Sumenep sangatlah minim. Selain di Sumenep daratan, harusnya di kepulauan juga ada fasilitas perpustakaan.
Sedangkan untuk Rumah Baca, Kabupaten Sumenep baru memiliki 5 fasilitas. Kelimanya yaitu di Desa Kertasada, Dasuk, Guluk-Guluk, Talango, dan Manding.
"Rumah Baca juga masih belum merata, sehingga diharapkan nanti pada tiap desa akan ada fasilitas tersebut. Bahkan, kondisi gedung Rumah Baca saat ini banyak yang harus dibenahin," ungkapnya.
Namun yang perlu digarisbawahi, poin utama dari semua program dan pembangunan sarana prasarana itu hanya satu. Tidak lain yaitu guna menumbuhkan minat masyarakat Sumenep untuk gemar membaca.
"Dengan banyak membaca, pasti akan bertambah ilmu dan wawasan. Sehingga, berdampak pada kepekaan individual masyarakat untuk terus berinovasi dan ber-skill mumpuni," ujar Masuni. (RK/Fiq)