Dapat Rp 60 Miliar untuk Pengembangan Pelabuhan di Dungkek, Begini Harapan Bupati Busyro pada Gubernur Jatim -->

Dapat Rp 60 Miliar untuk Pengembangan Pelabuhan di Dungkek, Begini Harapan Bupati Busyro pada Gubernur Jatim

Sabtu, 11 Mei 2019, 4:43 PM
loading...
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Keuangan Rp 60 miliar kepada Bupati KH A. Busyro Karim untuk pengembanganGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Keuangan Rp 60 miliar kepada Bupati KH A. Busyro Karim untuk pengembangan pelabuhan di Kecamatan Dungkek, Sumenep pelabuhan di Kecamatan Dungkek, Sumenep
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan Bantuan Keuangan Rp 60 miliar kepada Bupati KH A. Busyro Karim untuk pengembangan pelabuhan di Kecamatan Dungkek, Sumenep. (Foto Ist/E-KABARI)

SUMENEP, E-KABARI.COM - Mendapat bantuan untuk pengembangan pelabuhan di Kecamatan Dungkek, tentu saja Pemerintah  Kabupaten Sumenep, Madura, bersyukur. Namun, Bupati KH A. Busyro Karim masih berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki program untuk 4 pelabuhan lainnya yang butuh dikembangkan.

Pemprov Jatim memberikan bantuan keuangan untuk pengembangan Pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Giliyang, Kecamatan Dungkek sebesar Rp 60 miliar. Penyerahan bantuan keuangan melalui APBD Tahun 2019 tersebut, dilakukan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati KH A. Busyro Karim, di Pelabuhan Dungkek, Sabtu (11/05/2019).

Khofifah berharap, pelaksanaan pengembangan dua pelabuhan itu bisa segera dilakukan pihak terkait di pemerintah daerah, supaya masyarakat merasakan program pengembangan pelabuhan di Kecamatan Dungkek. Apalagi, Pemprov Jatim sebenarnya telah merencanakan penyerahan dan pelaksanaan bantuan keuangan pengembangan pelabuhan untuk pekerjaannya mulai bulan Maret kemarin.

“Namun, kami harus menunda penyerahannya hingga bulan ini, sesuai dengan surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar bantuan keuangan yang berhubungan dengan hibah dan bantuan sosial dilaksanakan setelah Pemilu,” ungkapnya di sela-sela Peletakan Batu Pertama di Pelabuhan Dungkek.

Pada kesempatan itu, Bupati KH A. Busyro Karim, bersama Wakil Bupati Achmad Fauzi, dan Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Fatah Yasin mendampingi Gubernur Khofifah meletakan batu pertama.

Gubernur menegaskan, pembangunan kualitas infrastruktur di Pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Giliyang harus dilakukan secara bertahap, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Pelayanan publik terbaik itu tidak hanya untuk masyarakat Sumenep saja, karena juga ada dunia usaha dan wisatawan yang berkunjung ke pulau oksigen Giliyang di Kecamatan Dungkek,” tegasnya.

Sementara itu,  Bupati KH. A. Busyro Karim menyatakan, Kabupaten Sumenep memiliki lima dermaga atau pelabuhan di kepulauan yang perlu dilakukan pengembangan agar menjadi pelabuhan representatif.

“Lima pelabuhan itu termasuk besar karena banyak kapal yang bersandar di dermaga itu. Jadi, sudah selayaknya dijadikan pelabuhan representatif guna memudahkan kapal laut bersandar,” kata Bupati.

Lima pelabuhan yang perlu diubah menjadi pelabuhan representatif, lanjut Bupati Busyro, yaitu di Kecamatan Masalembu, Raas, Arjasa (Pulau Kangean), Sapudi dan Kecamatan Sapaken. Sehingga, maaih sangat diharapkan dukungan Pemprov Jatim untuk pengembangan lima pelabuhan itu.

“Semoga ada program Pemprov Jatim untuk membantu pengembangan pelabuhan lainnya selain pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang, karena kebutuhan masyarakat yang tersebar di Kecamatan Kepulauan,” ujar suami Nurfitriana tersebut.

Namun, Pemprov mengucurkan dana hingga mencapai Rp 60 miliar untuk dua pelabuhan di Kecamatan Dungkek lebih dulu, bukan tanpa alasan. Menurut Gubernur Khofifah, itu karena Pulau Giliyang merupakan salah satu daerah di Jatim bahkan di Indonesia yang memiliki keistimewaan yang luar biasa.

“Kekayaan yang luar biasa di Indonesia sebenarnya ada di Pulau Giliyang, karena pulau itu memiliki kandungan oksigen terbaik di Indonesia, bahkan kandungan oksigen di pulau itu tertinggi ke-2 di dunia setelah Yordania,” tuturnya.

Perlu diketahui, Kabupaten Sumenep memiliki 126 pulau dengan luas laut mencapai 50 ribu kilometer persegi. Dari 126 pulau itu, sebanyak 48 pulau di antaranya berpenghuni dan sisanya sebanyak 78 pulau tidak berpenghuni.

Bupati Busyro menyampaikan, pada tahun ini, Pemkab Sumenep memperoleh bantuan keuangan dari Provinsi Jatim sebesar Rp 60 miliar guna pengembangan pelabuhan Dungkek dan Pelabuhan Giliyang untuk meningkatkan akses penyeberangan ke objek wisata Pulau Oksigen itu.

Sementara pada tahun 2018, Pemprov Jatim sudah memberikan bantuan keuangan sebesar Rp 1 miliar untuk pengembangan dermaga wisata di Pulau Gili Labak Desa Kombang, Kecamatan Talango.


“Alhamdulillah, atas bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di wisata Gili Labak, para wisatawan bisa langsung sandar di dermaga terutama saat air surut,” ucap Bupati Busyro, bersyukur. (RK/Fiq)

TerPopuler